Jumat 18 Sep 2020 00:01 WIB

Tak Dendam, Syekh Ali Jaber Minta Jamaah tak Terprovokasi

Syekh Ali Jaber menganggap peristiwa yang menimpanya di Lampung sebagai ujian.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Andri Saubani
Tersangka Alpin Adrian saat memperagakan reka ulang kasus penikaman terhadap Syekh Ali Jaber di Masjid Falahudin Bandar Lampung, Lampung , Kamis (17/9/2020). Rekonstruksi penikaman terhadap Syekh Ali Jaber pada Minggu (13/9/2020) lalu memperagakan 17 adegan di dua lokasi berbeda.
Foto: Antara/Ardiansyah
Tersangka Alpin Adrian saat memperagakan reka ulang kasus penikaman terhadap Syekh Ali Jaber di Masjid Falahudin Bandar Lampung, Lampung , Kamis (17/9/2020). Rekonstruksi penikaman terhadap Syekh Ali Jaber pada Minggu (13/9/2020) lalu memperagakan 17 adegan di dua lokasi berbeda.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menjadi korban penusukan tidak membuat Syekh Ali Jaber mendendam maupun membenci pelaku. Dia justru mengingatkan jamaah agar tidak terprovokasi isu yang menyelimuti kasus tersebut.

"Jadi tolong jamaah sekalian jangan terpancing dan terprovokasi, jadi mohon sabar dan tenang dan Insya Allah tunggu," jelas Syekh saat mengisi tausyiah di Jalan Arjuno, Kota Malang, Kamis (17/9).

Baca Juga

Syekh Ali Jaber menganggap peristiwa yang menimpanya di Lampung sebagai ujian dan ketetapan dari Allah SWT. Dia juga meyakini tidak mempunyai musuh sehingga berharap jamaah tetap bersatu. Jamaah tidak terpancing isu apapun dan tetap bersama-sama membangun Indonesia ke depan.

Ulama kelahiran Madinah ini berencana memberikan pernyataan langsung terkait peristiwa yang menimpanya di Lampung, beberapa waktu lalu. Hal ini termasuk laporan kondisi terkini atas kasus yang sedang diproses di kepolisian. Keterangan tersebut akan diinformasikan secara langsung di YouTube, Jumat (18/7).

Dia meyakini proses hukum yang sedang diproses kepolisian akan berjalan baik. Terlebih, dia menyerahkan kepercayaan sepenuhnya kepada aparat hukum.

"Dan mudah-mudahan apa yang terjadi memberi manfaat yang terbaik. Yang sudah berlalu tidak ada gunanya kita bahas-bahas terus," ungkapnya.

Aparat Polresta Bandar Lampung menggelar rekonstruksi kasus penusukan Syekh Ali Jaber di tempat kejadian perkara (TKP) halaman Masjid Falahuddin, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Kamis (17/9). Polisi terpaksa menutup jalan depan masjid dan mengalihkan arus lalu lintas umum.

Masyarakat sekitar masjid pun berduyun-duyun menyaksikan rekonstruksi penusukkan Syekh Ali Jaber yang terjadi pada Ahad (13/9) petang.

“Saya kaget kenapa Jalan Tamin ditutup siang ini. Setelah saya lihat ada rekonstruksi kejadian kemarin. Warga sudah ramai ingin tahu adegan penusukan Syekh Ali Jaber itu,” kata Rusman, warga Bandar Lampung.

Rekayasa adegan penusukkan Syekh Ali Jaber menghadirkan tersangka Alfin Andrian (24 tahun). Selama proses tersebut, anggota Satbrimob Polda Lampung dengan mobil baracuda menjaga reka ulang yang sedang dilakukan. Gelaran tersebut juga disaksikan tim Pencari Fakta Penusukan Syekh Ali Jaber yang diinisiasi Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) Lampung.

Sebelumnya pendakwah sekaligus ulama Syekh Ali Jaber ditikam orang tidak dikenal saat sedang mengisi acara wisuda hafidz quran di Masjid Falahudin, Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung pada Ahad (13/9) sore. Syekh Ali terkena luka tikaman pada bagian lengan.

photo
Infografis Orang Gila Menyerang Ulama - (Infografis Republika.co.id)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement