Jumat 18 Sep 2020 06:55 WIB

Penyaluran Kredit BPD dari Dana Pemerintah Baru Rp 2,7 T

Pada Juli, pemerintah pusat menempatkan dana sebesar Rp 11,5 triliun ke beberapa BPD.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Kredit bank (ilustrasi)
Foto: Tim Infografis Republika
Kredit bank (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Staf Khusus Menteri Keuangan Candra Fajri Ananda mencatat, realisasi penyaluran kredit dari penempatan dana pemerintah melalui Bank Pembangunan Daerah (BPD) baru mencapai Rp 2,7 triliun. Angka ini masih jauh di bawah target pemerintah, yaitu dua kali lipat dari dana yang ditempatkan pada Juli, yakni Rp 22,4 triliun.

Candra menjelaskan, rendahnya penyaluran ini dikarenakan tingkat permintaan kredit modal kerja yang rendah dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Ini juga sebagai imbas dari rendahnya daya beli dan permintaan dari konsumen terhadap produk-produk mereka.

Baca Juga

"Mereka (UMKM) dihadapkan dalam situasi, pada saat ada dana itu, mau dipakai untuk apa kita produksi," katanya, dalam Webinar Peran Penjaminan Syariah dalam Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional, Kamis (17/9).

Program lain yang lebih banyak diharapkan berdampak adalah subsidi bunga UMKM. Tapi, Candra mengatakan, realisasinya juga terhambat karena banyak perusahaan melakukan efisiensi terhadap produksi mereka.