Jumat 18 Sep 2020 06:28 WIB

Bahrain Menunda Tatap Muka di Sekolah dan Restoran

Bahrain memutuskan menunda pembukaan kembali restoran dan kafe hingga 24 Oktober

Rep: Mabruroh/ Red: Christiyaningsih
Bahrain memutuskan menunda pembukaan kembali restoran dan kafe hingga 24 Oktober 2020. Ilustrasi.
Foto: Antara/Inasgoc/Fanny Octavianus
Bahrain memutuskan menunda pembukaan kembali restoran dan kafe hingga 24 Oktober 2020. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA -- Pihak berwenang di Bahrain telah memutuskan untuk menunda pembukaan kembali restoran dan kafe hingga 24 Oktober 2020. Larangan ini diberlakukan sejak kembali terjadi lonjakan infeksi virus pada Kamis (17/9).

Dilansir Saudi Gazette pada Jumat (18/9), restoran dan kafe tersebut diizinkan untuk melanjutkan layanan pesan antar saja. Termasuk pembelajaran tatap muka di sekolah juga kembali ditunda hingga 11 Oktober 2020.

Baca Juga

Pemulangan tenaga administrasi, teknis, dan pengajar di sekolah umum juga ditunda selama dua pekan hingga 4 Oktober 2020. Guru dan tenaga kependidikan diwajibkan secara berkala menjalani tes Covid-19 berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan.

Keputusan itu diambil selama pertemuan virtual dewan eksekutif pemerintah yang dipimpin oleh Putra Mahkota Bahrain Salman Bin Hamad Al Khalifa, setelah meninjau laporan yang diajukan oleh satuan tugas medis nasional untuk

memerangi virus corona. Putra mahkota menyadari pentingnya menjaga kesehatan seluruh lapisan masyarakat karena virus terus menyebar tanpa memandang ras, etnis, dan afiliasi agama.

Pangeran Salman menekankan agar bersama-sama berkomitmen dan bertekad selama dua pekan ke depan hingga 1 Oktober, dapat bersama-sama mengurangi penyebaran virus. Pangeran Salman juga berterima kasih kepada para pejuang di garda terdepan melawan virus corona serta kepada seluruh warga yang tetap berkomitmen mengikuti langkah-langkah pencegahan kesehatan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement