Jumat 18 Sep 2020 09:15 WIB

Perikanan Budi Daya Sangat Berpotensi Sejahterakan Indonesia

Prof Rokhmin: Betapa raksasanya potensi udang Vanammei dan lobster.

Red: Irwan Kelana
Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB, Prof Dr  Ir  Rokhmin Dahuri  MS.
Foto: Dok KKP
Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB, Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS.

REPUBLIKA.CO.ID, JOGJAKARTA – Potensi kelautan dan perikanan Indonesia sangat luar biasa. Salah satunya adalah perikanan budi daya. “Perikanan budi daya Indonesia mempunyai peran strategis dalam mewujudkan Indonesia yang sejahtera, maju, adil-makmur, da berdaulat,” kata  Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB, Prof Dr  Ir  Rokhmin Dahuri MS.

Ia mengemukakan hal tersebut saat menjadi narasumber Rapat Analisis Kebutuhan Data Untuk Percepatan Pembangunan Perikanan Budidaya dan Dukungan Big Data Kelautan Perikanan (KP)  di Jogjakarta, Kamis (17/9).

Prof Rokhmin mengungkapkan, sebagai negara kepuluan terbesar di dunia yang 75 persen total wilayahnya berupa laut dan 28 persen  wilayah daratnya berupa ekosistem perairan tawar (danau, bendungan, sungai, dan rawa).  Indonesia memiliki potensi produksi perikanan budi daya terbesar di dunia. “Potensi perikanan budi daya Indonesia sekitar 100 juta ton/tahun. Namun,  hingga kini baru dimanfaatkan sekitar 16 persen,” ujarnya ketua umum Masyarakat Akuakultur Indonesia itu.

Produksi ikan, krustasea, moluska, dan invertebrata (protein hewani) dari perikanan budi daya semakin meningkat overtime mencapai 5,6 juta ton (44,7% total produksi) pada 2018. “Ditambah rumput laut, total produksi perikanan budidaya sebesar 15,8 juta ton atau 67,5% total produksi perikanan Indonesia,” tuturnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.