Jumat 18 Sep 2020 09:37 WIB

Benarkah Protokol Kesehatan di Seluruh Bandara Ketat?

Masih ada bandara di Indonesia yang tidak menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Calon penumpang berada di kawasan check in Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (17/9/2020). ilustrasi
Foto: MUHAMMAD IQBAL/ANTARA
Calon penumpang berada di kawasan check in Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (17/9/2020). ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan protokol kesehatan di bandara yang dilakukan selama pandemi Covid-19 sudah ketat. Saat ini dokumen penerbangan masih diberlakukan untuk masyarakat yang ingin melakukan perjalanan menggunakan pesawat.

“Orang menganggap kita abai, nggak. Ini ketat sekali kita lakukan,” kata Budi dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (17/9) malam.

Baca Juga

Budi bahkan saat ini mengkampanyekan penerbangan yang aman dan sehat saat pandemi bersama dengan Youtuber. Budi menilai hal cara tersebut lebih efektif agar masyarakat mengetahui.

Ngomong sendiri di lingkungan sendiri siapa yang dengar. Jadi kita butuh yang namanya endorse tentang apa yang sudah dilakukan di bandara itu ketat banget,” jelas Budi.

Sayangnya, masih ada masyarakat yang merasa meski protokol kesehatan di bandara sudah diterapkan namun pada kenyataannya hal tersebut tidak diberlakukan merata. Salah seorang penumpang pesawat, Ery beberapa waktu yang lalu merasakan protokol kesehatan tidak diberlakukan secara ketat di seluruh bandara saat menuju Ternate dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta.  

Pas di Bandara Soekarno-Hatta diperiksa tuh dokumen hasil rapid test atau swab tapi waktu transit sekitar dua jam di Makassar dan turun dari pesawat dan masuk ke bandara tidak ditanya lagi surat keterangan rapid dan lainnya,” ungkap Ery.

Ery menuturkan, penerapan kembali berbeda saat dia sampai di Ternate. Ery mengatakan di bandara Ternate, selain diminta surat keterangan bebas Covid-19 juga dimintai surat keterangan jalan dari Dinas Kesehatan Kota berasal.

“Jadi ada bandara yang ketat ada bandara yang longgar. Padahal virus itu bisa bermigrasi dari satu wilayah ke wilayah lain karena dibawa manusia,” tutur Ery.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement