REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di seluruh dunia telah melampaui 30 juta, menurut penghitungan terbaru dari Universitas Johns Hopkins Amerika. Lebih dari 940 ribu orang telah meninggal dengan Covid-19 sejak wabah dimulai di China akhir tahun lalu.
Negara-negara yang paling parah terkena dampak adalah AS, India dan Brasil, tetapi ada lonjakan baru dalam infeksi di seluruh Eropa. Dilansir BBC pada Jumat (18/9) disebutkan banyak negara di belahan bumi utara bersiap menghadapi gelombang kedua pandemi saat musim dingin mendekat.
Di Inggris, pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mengambil tindakan lebih lanjut di seluruh Inggris termasuk pembatasan jangka pendek untuk mencoba memperlambat gelombang infeksi kedua. Di luar Eropa, Israel melakukan karantina nasional kedua pada Jumat malam, negara maju pertama yang melakukannya.
AS sejauh ini tetap menjadi yang terparah dalam hal jumlah dengan lebih dari 6,6 juta infeksi yang dikonfirmasi dan lebih dari 197 ribu kematian. Namun, jumlah infeksi harian baru telah menurun dibandingkan dengan angka puncak yang terlihat pada Juli.
Di India, jumlah infeksi yang diketahui naik di atas lima juta pekan ini, menjadi kasus tertinggi kedua di dunia. Virus itu tampaknya menyebar jauh lebih cepat di India daripada negara lain, dengan kasus harian mencapai 90 ribu dalam beberapa hari terakhir. Lebih dari 80 ribu orang tewas, di tengah laporan kekurangan tempat tidur perawatan intensif dan persediaan oksigen.
Brasil memiliki lebih dari 4,4 juta kasus yang dikonfirmasi, dengan lebih dari 134 ribu kematian, jumlah kematian tertinggi kedua setelah AS. Argentina dan Meksiko juga terpukul parah oleh wabah di Amerika Latin. Argentina pada Kamis (17/9) melaporkan hampir 13 ribu lebih kasus dalam 24 jam terakhir, mendorong total keseluruhan negara itu di atas 600 ribu.
Meksiko mengonfirmasi lebih dari 3.000 infeksi setiap hari, sehingga jumlah kasus menjadi lebih dari 680 ribu.
Afrika telah mencatat lebih dari satu juta kasus yang dikonfirmasi, meskipun tingkat sebenarnya dari pandemi di benua itu tidak diketahui. Tingkat pengujian dilaporkan rendah, yang dapat merusak angka resmi.
Pada saat yang sama, kematian per 100 ribu orang sangat bervariasi dari satu negara ke negara lain. San Marino, Peru, dan Belgia memiliki angka tertinggi dan India salah satu yang terendah.