Jumat 18 Sep 2020 12:36 WIB

Inilah 5 Tips Agar Tepat Memilih Layanan Pinjaman Online

Risiko paling tinggi dalam melakukan pinjaman online berasal dari leasing

Memilih layanan pinjaman online harus tepat. Saat ini syarat untuk pinjaman online tidak berbelit-belit dan lebih mudah.
Foto: Pixabay
Memilih layanan pinjaman online harus tepat. Saat ini syarat untuk pinjaman online tidak berbelit-belit dan lebih mudah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika dibandingkan dengan kondisi pada satu dekade lalu, kini mengajukan pinjaman bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa harus memenuhi sejumlah ketentuan yang berbelit-belit via pinjaman online. Dahulu, setiap orang yang akan mengajukan pinjaman diharuskan untuk mengisi beragam formulir, survei, hingga laporan keuangan akan diperiksa secara mendetail

Namun, di balik kemudahan mengajukan pinjaman saat ini, terdapat risiko yang mengancam para nasabahnya. Berbeda dengan berbagai produk KTA dari bank-bank ternama seperti KTA CIMB Niaga, BCA, Bank Mandiri, atau lembaga keuangan lainnya, pada layanan pinjaman online Anda harus bisa memilah leasing mana yang layak untuk dipilih agar kegiatan berutang tersebut tidak memberikan dampak negatif yang besar.

Hal ini dikarenakan pinjaman yang diberikan bukan berasal dari sebuah lembaga perbankan , melainkan dari fintech P2P lending yang tentu saja memiliki risiko lebih tinggi. Meskipun sudah terdaftar di OJK Anda tetap harus memperhatikan beberapa hal.

Nah, bagi Anda yang ingin mengajukan pinjaman secara online, ada beberapa tips yang bisa diikuti dalam memilih layanannya. Apa saja? Simak 5 tips dalam mengajukan pinjaman online dan meminimalkan risikonya berikut ini.

1. Hanya pilih leasing transparan

Risiko paling tinggi dalam melakukan pinjaman online berasal dari leasing atau penyedia layanannya. Oleh karena itu, tips pertama dalam mengajukan pinjaman online dan meminimalkan risikonya adalah hati-hati dalam memilih layanannya.

Ada banyak hal yang perlu dipahami sebelum memutuskan untuk mengajukan pinjaman di sebuah leasing atau fintech. Beberapa di antaranya adalah apa saja syarat pengajuan pinjaman, tenor cicilan, beban bunga, serta jumlah tagihan yang harus dilunasi setiap bulannya.

Bahkan, detil seperti sanksi telat membayar, denda, dan lain sebagainya harus benar-benar dipahami agar pinjaman tersebut tidak berdampak buruk di kemudian hari. Bila perlu, baca semua ketentuan dari kegiatan pinjaman tersebut dan dibuat copynya agar mengecilkan risikonya.

2. Perhatikan persyaratan mengajukan pinjamannya

Keunggulan utama dari mengajukan pinjaman secara online atau melalui fintech adalah persyaratannya yang mudah dan biasanya tanpa agunan. Nah, jika persyaratan di awalnya saja sudah sulit dan tidak jelas, mungkin ada baiknya Anda untuk memutuskan memilih jasa keuangan yang lain saja.

Ketahui dulu semua persyaratan yang dibebankan oleh perusahaan pinjaman online tersebut. Jika tidak ada yang terlihat mencurigakan dan sesuai dengan kemampuan Anda, maka tidak ada salahnya untuk menggunakan layanan pinjaman online tersebut. Hal yang paling penting untuk dipahami dalam pinjaman online adalah syarat pengajuan pinjaman, bunga, dan besaran tagihannya.

3. Ketahui seberapa cepat dana Dapat Dicairkan

Selain persyaratan yang mudah, keuntungan menggunakan layanan pinjol adalah dana yang cair dengan waktu relatif cepat. Terlebih di tengah ketatnya persaingan industri tersebut, kecepatan pencairan dana harus benar-benar diperhatikan. Sebab, keterlambatan pencairan dana dapat menimbulkan dampak buruk, khususnya bagi Anda yang membutuhkan dana cepat untuk membuka bisnis baru.

Oleh sebab itu, pilih pinjaman online yang menawarkan pencairan dana cepat. Meski begitu, tetap utamakan dua poin sebelumnya ketimbang terpacu untuk langsung memilih fintech yang langsung mampu memberikan dana pinjaman kepada para nasabahnya.

4. Pahami fleksibilitas pinjaman

Jika dibandingkan dengan bank, pinjaman online biasanya akan memberikan syarat yang lebih fleksibel kepada para nasabahnya, sebagai contoh adalah tenor pelunasan pinjaman tersebut. Setiap layanan pasti memiliki kebijakan dan persyaratan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kenali dulu fleksibilitas pinjaman online dari beberapa perusahaan dan jangan terburu-buru dalam memilih.

Usahakan bahwa leasing yang akan dipilih memiliki syarat pembayaran yang ringan dan fleksibilitas dalam hal pengajuan dananya. Bila memungkinkan, cari perusahaan yang tidak membebankan denda kepada nasabahnya agar pinjaman tersebut dapat dilunasi dengan lebih cepat.

5. Gunakan layanan dengan pembayaran angsuran mudah

Tidak hanya harus fleksibel, layanan pinjaman online yang harus Anda pilih adalah yang menawarkan kemudahan dalam proses pembayarannya. Jangan sampai memilih fintech yang mengharuskan nasabahnya untuk mengantre lama ketika membayar angsuran pinjamannya. Sebab, akan sangat disayangkan jika setiap bulan Anda harus membuang sebagian waktu hanya untuk membayar cicilan pinjaman tersebut.

Oleh karena itu, dalam memilih layanan pinjol, utamakan yang memiliki jaringan luas serta memiliki variasi opsi pembayaran. Bila memungkinkan, pilih fintech yang memiliki fitur pembayaran cicilan secara online atau melalui marketplace ternama di Indonesia.

Jangan sampai salah pilih layanan pinjaman online

Tujuan dalam mengajukan pinjaman online adalah agar bisa mendapatkan dana cepat tanpa harus ribet memenuhi beragam persyaratan yang menyulitkan. Namun, dibalik iming-iming kemudahan tersebut, salah memilih pinjaman online berisiko memberikan beban bunga yang terlampau tinggi dan membuat utang tidak kunjung terlunasi. Oleh karena itu, jangan sampai salah memilih layanan pinjaman online, salah satu caranya adalah dengan mengikuti tips-tips di atas.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement