Jumat 18 Sep 2020 13:34 WIB

Buka Tutup Jalan di Bandung Akibat Kasus Covid-19 Naik

Pemkot Bandung juga siaga setelah Kota Cimahi ditetapkan sebagai zona merah.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas kebersihan menyapu jalan depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (31/7).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Petugas kebersihan menyapu jalan depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (31/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengungkapkan pemberlakuan buka tutup jalan di beberapa ruas jalan protokol dilakukan untuk meminimalisasi potensi masyarakat yang berkerumun. Selain itu, ia menjelaskan buka tutup jalan kembali dilakukan akibat peningkatan kasus penyebaran Covid-19.

Buka tutup jalan diberlakukan di simpang Jalan Otista-Suniaraja sampai dengan Otista-Asia Afrika, simpang Jalan Asia Afrika-Tamblong sampai dengan Asia Afrika-Cikapundung Barat. Jalan Purnawarman-Riau sampai dengan Purnawarman-Wastukencana.

Jalan Merdeka-Riau sampai dengan Merdeka-Aceh. Jalan Merdeka-Aceh sampai dengan jalan Merdeka-jalan Jawa. Pada akhir pekan, buka tutup jalan sampai dengan ring dua, jalan Lingkar Selatan bahkan sampai di wilayah perbatasan Kota.

"Ada peningkatan (kasus) maka kita melakukan ini (buka tutup jalan) karena ada peningkatan, respon cepat kita supaya tetap terkendali," ujarnya saat meninjau penutupan jalan di Jalan Asia Afrika, Jumat (18/9).

Ia menjelaskan, buka tutup jalan akan dilakukan pada jam-jam tertentu yaitu pukul 09.00 WIB hingga 11.00 WIB, pukul 14.00 WIB hingga 16.00 WIB dan pukul 22.00 WIB hingga 06.00 WIB. Menurutnya, pihaknya ingin mengingatkan masyarakat bahwa pandemi Covid-19 masih berlangsung dan belum selesai.

"Adanya buka tutup jalan sebagaimana dilaksanakan saat PSBB itu efektif, atas saran kapolrestabes, dandim alhamdulillah kita melakukan ini. Mudah-mudahan apa yang dilakukan bisa dimengerti oleh masyarakat Bandung," katanya.

Oded menegaskan buka tutup jalan tidak akan mengganggu aktivitas masyarakat yang berada di jalur yang dilakukan buka tutup jalan. Menurutnya, masyarakat dapat menunjukkan identitas kepada petugas bahwa sedang bekerja di area tersebut.

Ia menambahkan, beberapa ruas jalan seperti di Jalan Dipatiukur akan terus dipantau sebab banyak aktivitas masyarakat yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Selain itu, razia masker tetap berjalan termasuk memperketat area perbatasan di akhir pekan. "(Buka tutup) jalan akan dilaksanakan 14 hari," ujar dia.

Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya mengimbau masyarakat untuk menghindari kerumunan dan tidak keluar rumah jika tidak terdapat keperluan yang sangat penting. Menurutnya, hal tersebut dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19 di Bandung.

"Buka tutup jalan pada saat pagi hari, pekerja sudah masuk (kantor), saat kerja setelah itu baru tutup untuk menghindari kerumunan. Buka lagi saat makan siang sore tutup lagi mencegah berkerumun. Semua kendaraan dan sepeda juga (tidak bisa melintas," katanya.

Menurutnya, pihaknya akan melakukan buka tutup jalan di wilayah perbatasan pada akhir pekan termasuk siaga karena Kota Cimahi ditetapkan sebagai zona merah Covid-19. Namun pihaknya belum akan memberlakukan cek poin di wilayah perbatasan. "Ada 400 petugas gabungan yang berjaga 24 jam," ujar dia.

Koordinator Bidang Perencanaan, Data, Kajian dan Analisa Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Ahyani Raksanagara mengatakan seluruh 30 kecamatan di Kota Bandung terdapat kasus positif aktif Covid-19.

"Kasus tersebar di semua kecamatan," katanya. Menurutnya, penanganan berskala mikro di kelurahan dan rukun warga penting dilakukan dengan mengaktifkan kampung tangguh yang sudah ada di 151 kelurahan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement