Jumat 18 Sep 2020 13:35 WIB

Saudi Buka Kembali Penerbangan, Ini Aturan Lengkapnya

Penumpang harus memberikan hasil tes Covid-19 negatif 48 jam sebelum penerbangan

Rep: Febryan A/ Red: Esthi Maharani
Maskapai Saudi Airlines.
Foto: saudigazette
Maskapai Saudi Airlines.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Otoritas Umum Penerbangan Sipil Saudi (GACA) merilis panduan perjalanan terbaru setelah membuka kembali penerbangan untuk kebutuhan khusus. Panduan baru ini berbasiskan upaya pencegahan penularan virus corona (Covid-19).

Peraturan baru tersebut mensyaratkan, orang non-Saudi yang memasuki Kerajaan harus memberikan hasil tes Covid-19 negatif yang dirilis maksimal 48 jam sebelum penerbangan. Mereka juga harus menjelaskan semua gejala yang dialami berdasarkan hasil tes.

Setelah sampai di Saudi, baik warga Saudi dan ekspatriat, diharuskan menjalani karantina mandiri dalam batas waktu yang ditentukan Kementerian Kesehatan Saudi.

Panduan ini tidak memakai sejumlah aturan lama. Kini penumpang tak lagi diwajibkan membeli tiket secara online dan melakukan pemeriksaan suhu saat kedatangan. Selain itu juga tak ada lagi larangan masuk bandara bagi mereka yang bersuhu tubuh lebih dari 38 derajat Celcius.

Kendati demikian, panduan baru ini tetap mengharuskan penumpang mematuhi langkah-langkah pencegahan harian seperti mencuci tangan, memakai masker, dan menggunakan sarung tangan di pesawat. Bagi yang tidak melakukannya, tak diizinkan naik pesawat. Saat tiba, semua penumpang diminta untuk membuang masker dan sarung tangan mereka di tempat sampah bandara.

Penumpang juga diminta untuk menggunakan metode pembayaran elektronik di atas pesawat, mematuhi aturan jarak fisik, dan hanya membawa satu bagai di dalam kabin. Seusai menggunakan troli bagasi, penumpang diminta untuk mengembalikannya ke area yang ditentukan untuk didisinfeksi secara menyeluruh.

Semua bandara diharuskan menyediakan pembersih dan mendesinfeksi berulang kali jembatan penumpang, bus antar-jemput, dan lift medis. Penghalang kaca telah dipasang oleh GACA untuk menjauhkan pelancong dari penyedia layanan bandara saat mengeluarkan boarding pass dan melakukan klaim bagasi.

Bangsal isolasi juga telah didirikan di setiap bandara untuk menampung setiap individu yang diduga membawa virus tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement