Jumat 18 Sep 2020 13:45 WIB

Ibu Dr Oz Positif Covid-19 Selagi Berjuang Melawan Alzheimer

Dr Oz tak tahu bagaimana ibunya tertular Covid-19.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Dr Mehmet Oz menghubungi ibunya setiap hari untuk memberikan semangat agar sembuh dari Covid-19.
Foto: EPA
Dr Mehmet Oz menghubungi ibunya setiap hari untuk memberikan semangat agar sembuh dari Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Ibunda dari Mehmet Oz, dokter pemandu acara program televisi Amerika Serikat "The Dr Oz Show", positif mengidap Covid-19. Sang ibunda yang bernama Suna Oz saat ini tinggal di Turki. Dia juga tengah berjuang melawan penyakit Alzheimer.

Oz menyampaikan kabar mengenai ibundanya pada episode "The Dr Oz Show" yang disiarkan Jumat waktu setempat. Dia dan keluarga terguncang dengan kabar tersebut. Oz belum bisa menjenguk ibunya akibat pembatasan perjalanan di tengah masa pandemi.

Baca Juga

"Cerita saya adalah cerita Anda. Kita semua memiliki orang terkasih yang telah lanjut usia dengan masalah kesehatannya menjadi dua kali lipat lebih parah karena virus ini. Dan kita tidak bisa berada di sisi mereka, karena mereka positif Covid-19," kata Oz.

Dia tidak yakin bagaimana ibunya tertular penyakit tersebut. Bisa saja dari pejalan kaki yang berpapasan dengannya, ketika Suna berjalan di sepanjang jalur air Bosporus dekat rumahnya atau dari orang lain dalam kondisi berbeda. Semuanya bisa terjadi.

Oz bersyukur Suna masih terus disiplin meminum obat yang diresepkan para dokternya di Turki. Selain itu, ada protokol nasional yang ketat untuk penanganan pasien Covid-19. Tiga orang perawat melakukan karantina bersama Suna untuk terus memonitor kondisi dan gejalanya.

Saat tampil di klip, Oz mengatakan, paginya dia baru saja bicara dengan ibunya secara virtual. Dia mendapati ibunya tidak terlihat menderita dari konsekuensi buruk yang bisa saja ditimbulkan Covid-19. Dia akan menghubungi ibunya via FaceTime setiap hari untuk memberikan semangat.

Bagaimanapun, Oz tetap khawatir kerusakan akibat virus semakin memengaruhi memori dan fungsi mental ibunya, yang sudah terganggu akibat Alzheimer. Dia berdoa agar situasi yang dihadapi sosok ibunda yang sangat dia cintai tidak kian memburuk.

 

Harapan sama disampaikan Oz terhadap kalangan lanjut usia (lansia) lainnya yang tinggal di rumah, terutama di Amerika Serikat. Menurut Oz, serangan Covid-19 dibarengi perasaan terisolasi secara sosial yang muncul bersamaan dengan rasa takut terhadap penyakit.

Dia mencontohkan ibunya yang pekan ini berulang tahun ke-82. Orang-orang cenderung khawatir akan kondisi kesehatannya sehingga membiarkan para lansia hanya berdiam diri di rumah, tanpa interaksi sama sekali. Itu sama saja mengurungnya dalam sangkar.

"Dia tidak bisa berbicara dan berhubungan dengan orang lain, dia tidak mendapatkan kebutuhan dasarnya. Itu memperburuk masalahnya secara dramatis. Saya melihat ini banyak terjadi pada lansia di Amerika," ungkap Oz, dikutip dari laman People.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement