REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, tren kasus positif Covid-19, di Kota Mataram dalam sepekan terakhir mengalami peningkatan.
"Meski peningkatannya tidak drastis, namun dalam sepekan ini memang terjadi penambahan kasus positif baru Covid-19 setiap hari. Biasanya kasus positif baru Covid-19, hanya 1 atau 2 kasus, tapi tadi malam terkonfirmasi 10 kasus positif baru Covid-19 dan tidak ada pasien sembuh," kata Anggota Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Mataram sekaligus Kadinas Kominfo Kota Mataram I Nyoman Swandiasa, di Mataram, Jumat.
Dengan terkonfirmasinya 10 kasus positif baru Covid-19 itu, maka berdasarkan data terakhir Tim Gugus Covid-19 Kota Mataram pada Jumat ini, pukul 12.00 Wita, tercatat kasus positif Covid-19 di Mataram sebanyak 1.133 orang.
"Dari 1.133 orang itu, 80 orang masih dalam perawatan, 971 orang dinyatakan sembuh dan 82 meninggal dunia," ujarnya.
Tren peningkatan kasus positif baru Covid-19 terjadi karena intensitas masyarakat saat ini yang cukup tinggi, termasuk agenda-agenda politik yang cukup semarak.
"Agenda-agenda politik itu kemungkinan juga mempengaruhi karena banyaknya aktivitas politik yang dilaksanakan saat ini," katanya.
Di sisi lain, Swandiasa mengatakan penambahan pasien positif baru Covid-19 tersebut sudah tidak bisa dikategorikan dalam kluster, baik kluster rumah tangga maupun kluster perkantoran karena penyebaran Covid-19 sudah merata dan bervariasi serta semua berpotensi terpapar.
"Karena itu, semua masyarakat harus berpegang pada norma dasar pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, dengan rajin mencuci tangan, menggunakan masker, serta menjaga jarak," ujarnya.
Sementara, tim gugus tetap semangat melaksanakan upaya pencegahan di lapangan, melalui pelaksanaan kegiatan pencegahan Covid-19 berbasis lingkungan (PCBL) dan kampung sehat. Apalagi dengan telah berlakunya Perda NTB 7/2020 dan Perwal Kota Mataram 34/2020.
Tapi perlu diakui, ucapnya, bahwa dinamika di tengah masyarakat sangat dinamis sehingga membuat persoalan Covid-19 menjadi sangat fluktuatif.
"Jadi saya tidak bisa katakan tren ini akan terus naik. Tapi kita optimistis dan yakin dengan intervensi yang kita lakukan di lapangan kondisi Covid-19 bisa kembali landai," katanya.