Jumat 18 Sep 2020 15:54 WIB

PKB Gelar Tahlilan Akbar untuk Dokter dan Naker yang Gugur

PKB gelar tahlilan akbar untuk doakan dokter yang gugur selama pandemi

Logo Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Foto: Republika
Logo Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) akan menggelar tahlil, doa bersama, dan kunut akbar untuk para Dokter dan Tenaga Kesehatan yang dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia, Jumat (18/9) sore. Tahlil akbar akan dipusatkan di kantor DPP PKB di Jakarta Pusat.

"Kegiatan tahlil, doa, dan kunut akbar itu difokuskan untuk para Dokter dan Tenaga Kesehatan se-Indonesia yang berada di garda terdepan penanganan pasien Covid-19, baik yang masih terus berjuang di rumah sakit seluruh Indonesia, lebih-lebih yang sudah wafat terlebih dulu meninggalkan kita. Semoga Allah menerima amal ibadah mereka, dan memberi tempat terbaik di sisi Allah," ujar Wasekjen DPP PKB, Anggia Erma Rini, selaku penanggungjawab kegiatan, kepada wartawan, Jumat (18/9/2020).

Baca Juga

Anggota Komisi IX DPR itu mengatakan bahwa tahlil, doa, dan kunut akbar itu dipusatkan di Kantor DPP PKB di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, disiarkan secara langsung melalui saluran Youtube, Instagram, Facebook DPP PKB, serta Twitter @DPP_PKB serta dapat juga diakses melalui website www.pkb.id. Tahlilan, doa bersama, dan kunut nazilah adalah tradisi dan ritual keagamaan sebagian besar umat Islam di Indonesia, terutama warga nahdiyin.

Anggia menegaskan bahwa mendoakan para pejuang pandemi adalah ikhtiar spiritual yang tidak kalah penting selain melakukan ikhtiar medis dan ikhtiar dari sisi kesehatan. "Pahala doanya, kita khususkan untuk arwah para dokter dan tenaga kesehatan yang wafat. Semoga mendapat maghfirah, dan wafatnya bernilai syahid di sisi Allah," kata Anggia.

Anggia mengajak segenap komponen bangsa bersatu-padu ikut memanjatkan doa bersama agar para dokter dan tenaga kesehatan tidak pernah lelah serta dikaruniai kesehatan prima dalam mengurus dan merawat pasien Covid-19. "Setelah ikhtiar lahir dengan memakai masker, jaga jarak, cuci tangan rutin, dan seterusnya, maka ikhtiar batin tidak boleh juga ditinggalkan. Keduanya harus seimbang, sebab pada dasarnya pandemi ini kehendak Allah semata. Itulah esensi Doa dan Kunut Akbar ini," kata Anggia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement