Jumat 18 Sep 2020 16:15 WIB

PMI: 200 Pasien Covid-19 Jalani Terapi Plasma Darah

Mayoritas pasien Covid-19 yang jalani terapi plasma darah berada di Pulau Jawa.

Pendonor darah apheresis di Palang Merah Indonesia (PMI), Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/9/2020). Sebanyak 32 Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) yang tersebar di berbagai daerah Tanah Air saat ini telah memiliki mesin apheresis untuk membantu penyediaan plasma konvalesen bagi pasien Covid-19.
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Pendonor darah apheresis di Palang Merah Indonesia (PMI), Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/9/2020). Sebanyak 32 Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) yang tersebar di berbagai daerah Tanah Air saat ini telah memiliki mesin apheresis untuk membantu penyediaan plasma konvalesen bagi pasien Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Pembinaan Kualitas Unit Donor Darah Pusat Palang Merah Indonesia (PMI) dr Robby Nur Aditya menyebutkan hingga saat ini lebih dari 200 pasien Covid-19 telah menjalani terapi plasma konvalesen di Indonesia. Kebanyakan berasal dari Pulau Jawa.

"Pasien di Jakarta dan Surabaya menjadi mayoritas,” kata dia dalam rangka momentum perayaan HUT PMI ke-75 saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Baca Juga

Terapi plasma konvalesen merupakan alternatif terapi untuk membantu pemulihan penderita Covid-19. Mereka menerima donor plasma dari pasien yang telah sembuh.

Robby mengatakan, penyiapan terapi plasma konvalesen pada dasarnya merupakan tugas dari pemerintah di bidang pelayanan darah. Dalam pelaksanaannya, PMI berupaya menggaet para penyintas Covid-19 sebagai pendonor plasma konvalesen.

"Kami terus mencoba agar mereka mau menyumbangkannya karena plasma darahnya sudah mengandung antibodi,” ujarnya.

Di lain sisi, PMI mengalami kesulitan dalam mengakses data penyintas Covid-19. Sebab, data pasien yang sudah sembuh berada di rumah sakit dan PMI harus menghubungi pihak rumah sakit untuk membuka akses data tersebut.

Tantangan lain dalam mengumpulkan plasma darah ialah adanya perasaan malu dan takut pada penyintas Covid-19. Terkait hal itu, PMI mencoba untuk secara konsisten mengampanyekan bahwa donor plasma konvalesen merupakan bagian dari berbagi manfaat oleh orang-orang yang telah sembuh dari Covid-19.

"Istilahnya ada kepuasan tersendiri secara psikologis kalau mereka yang telah sembuh mau menyumbangkan darahnya untuk kesembuhan orang lain,” kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement