Jumat 18 Sep 2020 16:24 WIB

Tiga Desa Di Karawang Kekeringan, Warga Kesulitan Air Bersih

BPBd telah menyalurkan 20 ribu liter air bersih kepada warga di tiga desa setiap hari

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Friska Yolandha
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang mencatat kekeringan mulai terjadi di sejumlah willayah. Tercatat ada tiga desa di tiga kecamatan di Kabupaten Karawang mengalami kekeringan pada musim kemarau tahun ini.
Foto: ANTARA/M Ibnu Chazar
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang mencatat kekeringan mulai terjadi di sejumlah willayah. Tercatat ada tiga desa di tiga kecamatan di Kabupaten Karawang mengalami kekeringan pada musim kemarau tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang mencatat kekeringan mulai terjadi di sejumlah willayah. Tercatat ada tiga desa di tiga kecamatan di Kabupaten Karawang mengalami kekeringan pada musim kemarau tahun ini. 

Kepala BPBD Kabupaten Karawang, Yasin Nasrudin mengatakan tiga desa mulai mengalami kekeringan pada bulan September ini. Hal ini disebabkan oleh hujan yang tak kunjung turun membuat warga kekurangan air bersih.

Baca Juga

“Sudah satu minggu ini ada peristiwa kekeringan yang dilaporkan kepada kami. Ada tiga desa di tiga kecamatan yang mengalami kekeringan parah,” kata Yasin, Jumat (18/9).

Yasin menyebutkan tiga desa yang mengalami kekeringan yaitu Desa Parungmulya Kecamatan Ciampel, Desa Jatilaksana Kecamatan Pangkalan dan Desa Desa Tanjungmekar Kecamatan Pakisjaya. Warga pun mulai kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Menurutnya, BPBD harus menyalurkan air bersih kepada korban kekeringan. Setiap hari pihaknya menyalurkan 20 ribu liter air bersih kepada warga di tiga desa tersebut.

“Setiap hari kami menyalurkan air sebanyak empat rit mobil tangki air bersih,” ujarnya. 

Yasin mengatakan masyarakat yang mengalami kekeringan atau membutuhkan air bersih dapat melaporkan ke kantor BPBD melalui aparat desa setempat. Penyaluran air bersih harus melalui BPBD agar mudah dalam pendataannya. 

“Saya dengar ada yang Iangsung ke PDAM meminta air bersih tapi ditolak karena harus melalui BPBD. Jadi masyarakat dapat Iangsung melaporkan kepada kami unfuk kemudian kita tindaklanjuti," tuturnya. 

Menurut Yasin untuk menyalurkan air bersih kepada masyarakat yang mengalami kekeringan pihaknya bekerjasama dengan PDAM Tirta Tarum. Sedangkan khusus untuk desa Jatilaksana pasokan air bersih berasal dari sumber mata air disekitar pangkalan. 

Ia mengakui pada musim kemarau ada sejumlah wilayah yang rawan kekeringan di Karawang. Meski demikian diakuinya pada kemarau tahun ini jumlah wilayah yang mengalami kekeringan berkurang. Sebab musim kemarau tahun ini masih cenderung basah dengan adanya potensi hujan yang turun.

"Tahun ini mengalami penurunan jumlah desa yang kekeringan hanya tiga desa. Kalau tahun kemarin sampai sembilan desa yang mengalami kekeringan. Meski begitu kami tetap antisipasi jika ada penambahan desa yang kekeringan,” kata dia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement