REPUBLIKA.CO.ID, LAMONGAN – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan diskusi yang sangat penting melalui sarana digital, karena di kondisi saat ini dengan diskusi digital efektivitas kebijakan bisa dilahirkan. Lewat diskusi ini Mentan mendorong agar BPP Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) mendukung Komando Strategis Penggilingan Padi (Kostraling) untuk meningkatkan pendapatan petani.
Hal tersebut disampaikan Mentan SYL saat berbincang melalui aplikasi Zoom dalam Mentan Sapa Penyuluh Petani, Jumat (18/9). Menurut Mentan, buat insan pertanian diskusi bisa dilakukan melalui Kostratani yang terhubung dengan Agriculture War Room (AWR) di Kementerian Pertanian.
“Efektifitas kebijakan itu lahir dari diskusi ke diskusi. Saya sengaja memberikan nama War Room dan Kostratani. Tidak bermaksud apa-apa, namun intinya ada satu komando. Jadi, Kostratani itu ruang untuk bertemu, ruang untuk berdiskusi bagi semua insan pertanian,” ujarnya.
Mentan SYL menambahkan, dengan Kostratani seluruh insan pertanian bisa bersama-sama, saling memahami, dan mencari solusi untuk permasalahan yang sedang dihadapi.
“Kostratani menjadi rumah bersama, menjadi dapur bersama untuk satu arah dengan kebijakan pusat untuk seluruh Indonesia dan untuk stakeholder pertanian. Kostratani itu mendorong kostraling,” katanya.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menambahkan, hal itu juga yang mendorong Kementan memperkuat peran dan fungsi Balai Penyuluh Pertanian (BPP) menjadi Kostratani.
“Dan itu juga alasan mengapa kita hadir di sini, di Lamongan, untuk memperkuat peran dan fungsi BPP. Tadi saya mendapat info bahwa di Lamongan ada sekitar 27 BPP, sesuai dengan jumlah kecamatan. Artinya, setiap kecamatan sudah ada BPP-nya. Dan ternyata BPP di Kabupaten Lamongan ini sudah terkoneksi 100 persen dengan AWR Kementerian Pertanian. ini prestasi yang luar biasa menurut saya,” tutur Dedi.
Dengan data itu, Dedi menilai seluruh BPP yang ada di Lamongan sudah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik, seperti sebagai pusat data dan informasi pertanian, maupun sebagai tempat konsultasi dan belajar petani.
“Alhamdulillah di sini sudah berjalan fungsi BPP sebagai pusat gerakan pembangunan pertanian. Dan buktinya dari laporan-laporan yang dikirimkan dari kantor BPP ke Kementerian Pertanian. Tentu selain itu ada juga laporan yang diserahkan ke dinas pertanian kabupaten Lamongan ini,” katanya.
Sedangkan Bupati Lamongan M Fadeli mengatakan, Lamongan memiliki 27 BPP di 27 kecamatan, dengan penyuluh berjumlah 153 orang.“Saya yakin penyuluh kita berkualitas. Namun, tetap saya dukung upaya untuk meningkatkan kemampuan SDM. Agar SDM di Lamongan semakin baik lagi,” katanya.