REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA –- Bakal calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan pasangannya Armuji menggelar pertemuan dengan jajaran pengusaha dari DPD Realestate Indonesia (REI) Jawa Timur. Eri menegaskan komitmennya untuk tetap mempertahankan Surabaya sebagai kota ramah bisnis sehingga bisa terus menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Ketua DPD REI Jatim, Soesilo Efendy mengapresiasi keinginan Eri mempertahankan Surabaya menjadi kota yang ramah bisnis. Soesilo mengatakan, hal itu menunjukkan Eri Cahyadi memiliki komitmen untuk menjalin kemitraan sinergis antara pemerintah dan dunia usaha.
”Visi dan misi Pak Eri Cahyadi luar biasa, selaras dengan visi dunia usaha untuk terus menggerakkan perekonomian masyarakat,” ujar Soesilo di Surabaya, Jumat (18/9).
Soesilo mengaku telah lama mengenal Eri. Menurutnya Eri Cahyadi adalah sosok yang solutif. Eri dikenal banyak memiliki terobosan selama berkiprah di Pemkot Surabaya. Terutama saat menjadi kepala Dinas Perumahann Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang; Plt kepala Dinas Kebersihann dan Ruang Terbuka Hijau; serta kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya.
Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan, komitmennya untuk tetap mempertahankan Surabaya sebagai kota ramah bisnis tidak akan pernah berubah. Bagi Eri, dunia usaha adalah mitra untuk mengembangkan perekonomian rakyat.
"Surabaya adalah kota ramah bisnis. Jangan ada kesulitan berinvestasi. Karena ujung dari investasi adalah lapangan kerja, pengurangan pengangguran, pengentasan kemiskinan, dan kesejahteraan rakyat,” ujar Eri.
Dia menceritakan bagaimana semasa mengabdi di Pemkot Surabaya selalu berupaya membantu dunia usaha. Eri juga menilai para pengusaha di Surabaya memiliki komitmen kuat untuk membantu ekonomi rakyat dan memajukan kota. Dia mencontohkan underpass di kawasan Jalan Mayjend Sungkono yang bisa membantu mengurai kemacetan, yang lahir dari kontribusi para pelaku usaha.
"Pembangunan underpass Mayjen Sungkono tidak menggunakan uang satu sen pun dari APBD. Berarti Surabaya ini maju karena pengusahanya baik-baik," ujar Eri.
Berkat dunia usaha pula, sambung Eri Cahyadi, perekonomian Surabaya terus membaik, meski kini sedikit terpukul karena pandemi Covid-19. Pendapatan Asli Daerah (PAD) terus meningkat, sehingga bisa digunakan untuk menata kampung, pavingisasi perkampungan, memberi beasiswa, menyediakan layanan pendidikan-kesehatan gratis, dan sebagainya.
"PAD meningkat salah satunya karena aktivitas ekonomi para pelaku usaha. Jadi saya sangat senang kalau investasi terus berkembang, karena yang diuntungkan itu rakyat. Anak-anak tidak putus sekolah ya karena pengusaha bayar pajak dan retribusi. Kalau pemerintah daerah tidak pro investasi, ya yang rugi pemerintah dan rakyatnya karena daerah akan stagnan, rakyatnya tidak sejahtera,” ujar Eri