REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan menutup aktivitas di jalur pedestrian sekitar Istana Kepresidenan Bogor atau di seputar Jalur Sistem Satu Arah (SSA) pada akhir pekan. Langkah itu untuk mencegah terjadinya kerumunan pada masa Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM).
Pada hari-hari biasa, masyarakat dipersilahkan menggunakan jalur pedestrian karena tidak terlalu ramai. "Namun, berbeda kondisinya jika di akhir pekan, kondisinya sudah tidak jelas," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto melalui keterangan resminya, Jumat (18/9).
Pada akhir pekan, jalur pedestrian Istana Kepresidenan Bogor banyak dimanfaatkan warga untuk berolahraga, bersepeda, hingga memberi makan rusa yang memicu kerumunan. Oleh karena itu, Bima khawatir, jika kerumunan itu berpotensi menyebabkan terjadinya penularan Covid-19.
Setidaknya terdapat sejumlah penyebab kasus Covid-19 di Kota Bogor yang terus mengalami peningkatan dengan total 987 kasus. Pertama, pergerakan atau mobilitas warga yang tinggi.
Kedua, tingkat kesadaran warga yang masih rendah dalam menerapkan protokol kesehatan. Kemudian, pengawasan protokol kesehatan yang masih lemah.
Oleh karena itu, Bima menyatakan, Pemkot Bogor masih memberlakukan pembatasan operasional usaha pukul 20.00 WIB dan pembatasan aktivitas warga pukul 21.00 WIB. Selama dua pekan ke depan, Bima menginstruksikan perangkat wilayah turun ke lapangan untuk mengawasi aktivitas warga Kota Bogor.
"Silahkan berbagi tugas dengan jajaran. Saya bersama Pak Wakil (Wali Kota) akan berbagi tugas dan kita turun setiap hari," kata Bima.