Sabtu 19 Sep 2020 00:36 WIB

Satgas: Kasus Covid-19 Anak Usia Sekolah Capai 11.369

Kasus Covid-19 pada kelompok anak usia sekolah terus meningkat.

Sejumlah siswa antre mencuci tangannya sebelum mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di SD Negeri 26 Sukajadi, Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin (7/9/2020). Kasus positif Covid-19 pada kelompok anak usia sekolah paling banyak di DKI Jakarta dan disusul Jawa Timur.
Foto: ANTARA/Nova Wahyudi
Sejumlah siswa antre mencuci tangannya sebelum mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di SD Negeri 26 Sukajadi, Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin (7/9/2020). Kasus positif Covid-19 pada kelompok anak usia sekolah paling banyak di DKI Jakarta dan disusul Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Sub Bidang Edukasi Perubahan Perilaku Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Harris Iskandar mengatakan, kasus Covid-19 yang terjadi pada anak usia sekolah mengkhawatirkan. Sebab, angkanya terus meningkat.

"Ini mengkhawatirkan, karena angka ini cukup tinggi," ujar Harris dalam webinar "Edukasi Perubahan Perilaku 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak)" di Jakarta, Jumat.

Baca Juga

Harris mengatakan, jumlah kasus positif Covid-19 yang berusia enam hingga 18 tahun mencapai 11.369 kasus, sementara yang meninggal 92 orang. Menurut Harris, kondisi itu sangat mengkhawatirkan karena menimpa kelompok umur yang memiliki stamina dan imunitas yang tinggi.

Kasus positif Covid-19 pada kelompok peserta didik paling banyak di DKI Jakarta dan disusul Jawa Timur. Prinsip kebijakan pendidikan pada masa pandemi Covid-19 adalah kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat.

"Kemudian tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial juga menjadi pertimbangan dalam pemenuhan layanan pendidikan selama masa pandemi," tuturnya.

Satgas Penanganan Covid-19, menurut Harris, telah membuat kerangka program edukasi perubahan perilaku. Dalam kerangka tersebut, peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan disiplin menggunakan masker, menjaga jarak hindari kerumunan, dan mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau 3M.

"Hal ini penting untuk mencegah penyebaran Covid-19," ujar dia.

Kerangka tersebut disusun mulai dari berangkat sekolah hingga sampai di rumah kembali. Kampanye perubahan perilaku tersebut dengan berbagai cara mulai media, kampanye publik, lomba, media sosial, dan lainnya.

Sasaran edukasi perubahan perilaku tersebut, yakni 649.192 satuan pendidikan, 4.183.591 guru, 68.801.708 peserta didik, dan 42.972.397 keluarga peserta didik. Dalam kesempatan itu, dia meminta agar sekolah membuat program perubahan perilaku, setiap guru membuat program pembelajaran perubahan perilaku, setiap siswa membuat satu proyek perubahan perilaku dan pelopor perilaku, dan setiap keluarga memiliki instrumen atau buku untuk menerapkan protokol kesehatan di keluarganya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement