Sabtu 19 Sep 2020 12:39 WIB

Soal Konser Musik, KPU: Masukan Masyarakat Jadi Pertimbangan

Komisioner KPU mengatakan masukan masyarakat soal kampanye pilkada jadi pertimbangan

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Bayu Hermawan
Komisioner KPU RI Viryan Azis
Foto: Republika/Mimi Kartika
Komisioner KPU RI Viryan Azis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner KPU Viryan Azis menyatakan, hingga kini belum ada aturan konser musik yang final di tengah pandemi Covid-19. Sebaliknya, semua hal yang berhubungan dengan kerumunan saat ini masih disempurnakan pihaknya.

"Masukan masyarakat menjadi pertimbangan kita," ujar dia dalam diskusi daring 'Kampanye Pilkada ditengah Virus Corona' Sabtu (19/9).

Baca Juga

Dirinya menambahkan, walaupun ada konser musik yang terjadi, jangan dipahami masyarakat sebagai konser musik biasa. KPU, kata dia, menginisiasi konser musik dalam kampanye secara daring.

"Semua aktivitas pemilihan yang tidak sesuai protokol covid-19, sebenarnya akan dilaksanakan daring, termasuk konser musik," ujarnya. 

Walaupun, hal itu ditegaskan belum final sepenuhnya. Dalam konser musik itu, substansi yang diharapkan adalah adanya informasi memadai dari calon peserta dan pemilih.

"Dalam Peraturan KPU No.6 Tahun 2020, semua kegiatan yang melanggar protokol itu tidak diperbolehkan. Namun, kami akan melaksanakannya dengan masukan dari masyarakat," katanya.

Dia menyayangkan aktivitas paslon dengan kerumunan pendukungnya, yang marak terjadi pada 3-4 September lalu. Menurut Viryan, hal itu juga menjadi polemik mengenai siapa yang harus menangani. Terlebih, ketika KPU ia klaim hanya fokus pada aktivitas pendaftaran calon kepala daerah. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement