Sabtu 19 Sep 2020 19:48 WIB

Siswa di Sibakur Harus Mendaki Bukit untuk Sekolah Daring

Para siswa harus menempuhnya berjalan kaki.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Fakhruddin
Siswa di Sibakur Harus Mendaki Bukit untuk Sekolah Daring (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/Adiwinata Solihin
Siswa di Sibakur Harus Mendaki Bukit untuk Sekolah Daring (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,SIJUNJUNG -- Belajar dalam jaringan (daring) yang diterapkan pemerintah di masa pandemi mungkin mudah dilakukan oleh masyarakat perkotaan. Tapi tidak demikian bagi masyarakat pedesaan di pelosok yang daerahnya masih belum terjangkau sinyal internet. Salah satunya di Nagari Sibakur, Kecamatan Tanjung Gadang, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat.

Pelajar dari Nagari Sibakur harus berjalan puluhan kilo meter untuk mendapatkan sinyal supaya tidak ketinggalan belajar daring. Lokasi yang mereka capai untuk belajar daring ini pun tidak dapat diakses dengan naik kendaraan. Para siswa harus menempuhnya berjalan kaki.

"Memang masih ada 54 titik lokasi Blank Spot sinyal yang tersebar di 8 Kecamatan di Kabupaten Sijunjung, salah satunya Nagari Sibakur," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sijunjung, Rizal Efendi, melalui siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (19/9).

Rizal menyebut para siswa dari Sibakur setiap hari naik perbukitan untuk mendapatkan sinyal. Tidak jarang para pemburu sinyal tidak dapat ikut sekolah daring ketika cuaca buruk. Karena bila memaksakan keluar, jalan kaki naik bukit mencari sinyal ketika hujan, akan sangat bahaya bagi siswa itu sendiri.

Rizal menyebut Pemkab Sijunjung sudah mencoba menjalin kerja sama dengan PT Telkom dan PT Intech Esa Mandiri untuk menyediakan layanan internet di sejumlah titik blank spot. Tapi sampai saat ini sejumlah perusahaan provider tersebut masih sedang proses persiapan.

"Jasa layanan ini menggunakan Teknologi VSAT, saat ini mereka sedang melakukan perbaikan teknologi jaringan internet dan segera dalam bulan ini akan ke beberapa daerah di Sijunjung, salah satunya Nagari Sibakur,” ucap Rizal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement