REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang memilih mengurangi konsumsi daging, dengan menjalani diet plant-based atau pola makan nabati yang hanya mengonsumsi makanan dari produk tumbuhan. Seberapa besar manfaat diet ini untuk kesehatan secara keseluruhan?
Pakar diet berlisensi Vanessa Rissetto mengatakan, manfaatnya bersifat holistik. "Semakin banyak tanaman yang Anda makan, semakin sehat usus Anda, dan semakin bagus pula sistem imun tubuh Anda," ujarnya, dikutip dari laman Well and Good, Sabtu (19/9).
Tentu saja faktor lain juga tetap berkontribusi, tetapi memulai dari usus adalah sebuah awal yang baik. Rissetto mengatakan, kesehatan usus dapat memengaruhi hampir setiap aspek kesehatan, mulai dari metabolisme, emosi, hingga kualitas tidur.
Dengan kata lain, memulai pola makan nabati yang cocok untuk kesehatan usus berpotensi membantu fungsi vital lainnya. Pola makan nabati juga berarti asupan serat tinggi yang membantu menstabilkan gula darah dan membuat perut merasa kenyang lebih lama.
Meski begitu, pola diet nabati tidak akan membuat kenyang berlebihan. Sebagai pengganti daging, ada sejumlah jenama menawarkan produk alternatif daging dengan tambahan bahan seperti protein kacang, bawang putih, dan minyak kelapa untuk rasa gurih yang lezat.
Masih ada berbagai kelebihan lain. Menurut Rissetto, pola makan nabati membantu menurunkan tekanan darah, mengatur kadar kolesterol, dan mengendalikan berat badan. Beberapa penelitian mengaitkannya dengan peningkatan fungsi kognitif dan pencegahan Alzheimer.
Rissetto menekankan, pola makan apapun yang ingin diterapkan, sebaiknya menutrisi tubuh, terasa lezat, dan membantu mencapai tujuan untuk menjalani hidup yang sehat dan bahagia. Cermat memilih makanan juga bisa mewujudkan angka harapan hidup yang lebih tinggi.