REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mental pemain Persiku Kudus, Jawa Tengah, masih harus terus diasah. Pelatih Persiku Kudus Hartono Ruslan sisi mental pemain menjadi titik lemah Persikuseperti terlihat saat menderita kekalahan telak dalam laga uji coba kedua melawan Tim Persatuan Sepak Bola Bacin.
"Kami mengakui para pemain memang kalah mental dan kalah pengalaman. Nantinya, kami akan melakukan evaluasi secara menyeluruh," kata Hartono.
Ia mengakui mendapat banyak pelajaran saat anak asuhnya kalah 1-5 dari Tim Persatuan Sepak Bola Bacin karena lawannya sudah banyak pengalaman di liga-liga.
Pada tahap awal laga uji coba, kata dia, anak asuhnya memang dicarikan lawan dengan kualitas biasa karena program latihan yang sedang dijalani masih difokuskan untuk membenahi fisik pemain.
Meskipun laga sebelumnya bisa menang, kemudian laga kedua kalah telak tidak dipermasalahkan karena anak asuhnya masih menjalani program latihan sebelum benar-benar siap berkompetisi di Liga 3 Jateng.
Untuk memompa mental anak asuhnya, selain harus menjalani latihan rutin mengasah kemampuan dan komuniasi antar pemain, mereka juga perlu menjalani laga uji coba lebih banyak lagi agar pengalaman bertanding semakin bertambah.
"Rencananya, kami jadwalkan menjalani dua kali laga uji coba agar mental pemain semakin baik, termasuk komunikasi antar pemain juga padu," ujarnya.
Pada laga uji coba melawan PS Bacin, dia mengakui, komunikasi antar pemain belum terjalin dengan baik sehingga mudah kehilangan bola.
Kedisiplinan para pemain bertahan juga menjadi perhatian utama karena banyak pos yang kosong dan jarak antar pemain yang terlalu lebar sehingga lawan bisa merangsek masuk.
Sementara untuk ketajaman lini depan, dia mengakui masih perlu mendatangkan pemain untuk pos lini depan yang rencananya akan mendatangkan pemain dari Liga 1 asal PS Tira.