Ahad 20 Sep 2020 10:57 WIB

Surabaya Terapkan Jemput Bola Swab Test

Pemkot Surabaya sudah memiliki laboratorium daerah sehingga bisa memeriksa mandiri.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Friska Yolandha
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mulai menerapkan konsep jemput bola untuk melakukan tes usap (swab test). Program ini ditunjukkan kepada warga yang menjalani isolasi di rumah masing-masing.
Foto: Antara/Didik Suhartono
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mulai menerapkan konsep jemput bola untuk melakukan tes usap (swab test). Program ini ditunjukkan kepada warga yang menjalani isolasi di rumah masing-masing.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mulai menerapkan konsep jemput bola untuk melakukan tes usap (swab test). Program ini ditunjukkan kepada warga yang menjalani isolasi di rumah masing-masing.

"Atau warga yang tidak mau datang ke Puskesmas untuk mengikuti tes swab," kata Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di rumah dinasnya, Sabtu (19/9).

Baca Juga

Perempuan disapa Risma ini menegaskan, akan terus mengintensifkan tes usap kepada warganya. Upaya tersebut dilakukan demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Surabaya. Total kasus positif Covid-19 di Kota Surabaya mencapai 13.527 orang, Sabtu (19/9).

Menurut Risma, konsep jemput bola dilakukan karena saat ini Pemkot Surabaya telah memiliki Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda). Melalui laboratorium itu, pemkot dapat melakukan pemeriksaan spesimen secara mandiri.  

Di sisi lain, Risma mengaku khawatir terhadap warga yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah. Mereka berpotensi tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan. Oleh karena itu, Pemkot Surabaya menempatkan mereka di Hotel Asrama Haji. 

Risma mengklaim jumlah pasien yang menjalani perawatan di Hotel Asrama terus berkurang. Sebelumnya, pasien yang menjalani perawatan di Hotel Asrama Haji bisa mencapai sekitar 600-an. Namun saat ini jumlahnya rata-rata puluhan orang.

Di kesempatan lain, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita menyatakan, terdapat beberapa pasien yang menjalani isolasi mandiri belum mengikuti tes usap. Hal itu kemungkinan besar karena terkendala kesibukan di rumah. "Sehingga kita jemput bola di rumah untuk melakukan tes swab itu," kata Febria.

Febria mengaku ada beberapa pasien yang enggan dilakukan tes usap meski petugas sudah datang ke rumahnya. Alhasil, pemkot pun harus membujuk pasien agar mau mengikuti tes usap. Pemkot membujuk pasien tersebut dengan bantuan jajaran kecamatan dan kelurahan.

Sebagai informasi, saat ini seluruh Puskesmas di Surabaya dapat melayani pemeriksaan tes usap. Itu artinya, masyarakat tidak perlu datang jauh-jauh ke Labkesda Surabaya. Puskesmas dapat melayani tes dari Senin sampai Kamis mulai pukul 08.00 WIB hingga 12.00 WIB. 

"Sedangkan hari Jumat sampai Sabtu, mulai jam 08.00 WIB hingga 10.00 WIB," jelasnya dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (20/9).

Febria menyarankan warga Surabaya agar memanfaatkan layanan tes usap di Puskesmas setempat tanpa harus datang ke Labkesda Surabaya. Pasalnya, pemeriksaan tes di Puskesmas berhubungan dengan pemetaan tracing yang akan dilakukan Pemkot Surabaya. Puskesmas harus tahu kondisi warganya sehingga bisa memetakan kondisi kesehatan wilayah masing-masing.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement