REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Usaid bin Hudhair adalah putra seorang bangsawan dan pemimpin Bani Aus yang sangat disegani. Dia dikenal berakhlak mulia dan berjiwa kepemimpinan yang bagus.
Aan Wulandari dalam bukunya "Kisah Istimewa Asmaul Husna" mengisahkan Usaid merupakan pemuda yang jago berkuda dan memanah. "Dia mendapat julukan Al Kamil karena kecerdasan dan kecemerlangan otaknya," katanya.
Suatu ketika usai mendapat kabar ada 2 orang maka yang datang ke Madinah membawa ajaran baru. Kedua orang itu adalah Mush'ab bin Umair, juru dakwah yang diutus Rasulullah SAW ke Madinah ditemani oleh As'ad bin Zurarah.
Dikisahkan, Usaid pun menemui keduanya. Tanda "Apa yang membuat kalian berdua datang ke perkampungan kami? Kalian telah meracuni keyakinan orang-orang lemah dari kami. Tinggalkanlah kampung kami ini jika kalian masih ingin hidup."
Muas'ab meminta agar usai mendengarkan uraiannya tentang Islam terlebih dahulu. Apabila Usaid tidak mau menerima, Mus'ab berjanji angkat kaki dari Madinah dan Usaid pun menancapkan tombak duduk mendengarkan.
Akhlak dan akal Usaid telah membuat pikirannya terbuka. Wajah Usaid langsung cerah. Dia merasakan keagungan ayat-ayat Alquran. Hidayah Islam telah memasuki hatinya.
Sejak itulah, kecintaannya kepada Alquran terus tumbuh dalam hatinya. Dia terlihat begitu sering duduk melantunkan ayat-ayat Allah. Hingga satu malam, Usaid tengah duduk di halaman belakang rumahnya putranya, tertidur di sampingnya.
"Kuda yang disiapkan untuk jihad ditambatkan tak jauh dari mereka. Usaid pun membaca Al Baqarah ayat 1 sampai 4," katanya.
Tiba-tiba, kudanya berputar-putar, sehingga Usaid menghentikan bacaannya. Dia khawatir, kudanya akan menginjak anaknya
Saat itu, Usaid melihat ke atas tampak awan berbentuk payung di langit. Awan itu seolah dihiasi lampu-lampu yang berkilau di langit bersinar indah penuh cahaya.
Usaid menanyakan peristiwa itu kepada Rasulullah SAW dan bersabda. "Itu adalah malaikat yang ingin mendengarkan engkau membaca Alquran. Seandainya engkau teruskan pastilah akan banyak orang yang bisa melihatnya. Pemdangan itu tidak akan tertutup dari mereka. (Hadits Riwayat Bukhari Muslim).