Ahad 20 Sep 2020 12:50 WIB

Perhatian Nabi Muhammad Kepada Sahabat yang tak Dikenal

Nabi Muhammad memberi perhatian kepada sahabat yang bertakwa.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Perhatian Nabi Muhammad Kepada Sahabat yang tak Dikenal  . Foto: Sahabat Nabi (Ilustrasi)
Foto: Dok Republika.co.id
Perhatian Nabi Muhammad Kepada Sahabat yang tak Dikenal . Foto: Sahabat Nabi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Rasulullah tidak pernah memandang status sosial sahabat yang disayanginya. Rasulullah akan menyayangi semua sahabatnya, terutama bila ia bertakwa kepada Allah dan rela berjihad di jalan Allah.

Sahabat yang yang dicintai, disayangi Rasulullah di kalangan orang biasa adalah Julaibib. Rasulullah begitu cemas mencarinya di akhir peperangan karena ia tidak berada di dalam barisan pasukan.

Baca Juga

Dituliskan Aan Wulandari dalam bukunya "Kisah Istimewa Asmaul Husna" suatu ketika setelah peperangan, Rasulullah  meminta para sahabat untuk mencari Siapa saja yang Syahid di jalan Allah. Beberapa nama disampaikan oleh para sahabat. Namun, Rasulullah masih terus mencari.

"Ada seorang sahabat yang belum ditemukan," katanya.

Rasulullah pun berkata, "Sesungguhnya aku telah kehilangan seorang sahabatku Julaibib. Carilah dia," katanya.

Julaibib RA adalah pemuda dari kaum Anshar. Dia bukan orang yang terkenal. Perawakannya tidak tegap dan kuat, wajahnya pun jauh dari kata tampan. Dia juga tak punya harta, ia hanya seorang pemuda miskin.

Namun, Rasulullah SAW tahu bahwa dia adalah seorang yang sangat bertaqwa. Rasulullah selalu memperhatikan Julaibib. Ketaatan Julaibib pada Allah dan Rasulnya membuat Rasulullah SAW sangat mencintainya.

Begitu sayangnya Rasulullah kepada Julaibib, sampai urusan jodoh Rasulullah yang mencarikannya.  Satu hari, Rasulullah SAW meminangkan seorang wanita dari keluarga terhormat untuk Julaibib. Kedua orang tua sang wanita tak rela menikahkan putrinya dengan pemuda yang tidak tampan, juga tidak punya harta harta lagi kedudukan.

Namun, sifat putrinya sangat berbeda dengan kedua orang tuanya. Begitu putrinya tahu bahwa yang meminang adalah Rasulullah SAW, dia mengutip surat Al-Ahzab ayat 36 tidak pantas bagi mereka menolak ketetapan dari Allah dan Rasul-Nya.

Maka diterimalah pinangan itu dan berlangsung pernikahan di antara julaibib dengan Sang Putri belum nama dari acara pernikahan, datanglah Panggilan Jihad. Tanpa ragu, Julaibib berangkat ke medan perang.

Tak ada orang yang memperhatikan Julaibib saat berperang. Ketika dia tak adapun, para sahabat tidak mengetahuinya. Mereka baru sadar, ketika Rasulullah memerintahkan para sahabat untuk mencari Julaibib.

Setelah pencarian itu, tak lama jasad Julaibib dikelilingi oleh tujuh orang kafir. Julaibib telah membunuh tujuh orang kafir itu sebelum dirinya terbunuh. Dengan penuh kasih, Rasulullah mengangkat jasad Julaibib dan menyandarkan di lengannya.

Rasulullah terus menyandarkan jasad Julaibib di lengannya, sampai akhirnya dia dikuburkan. Allah dan Rasulnya begitu memuliakan Julaibib karena ketakwaannya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement