Ahad 20 Sep 2020 17:33 WIB

Mengapa Islam Menganjurkan Umatnya Mengonsumsi Madu?

Madu dianjurkan Islam untuk dikonsumsi umatnya.

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Muhammad Hafil
Mengapa Islam Menganjurkan Umatnya Mengonsumsi Madu?. Foto: Petani menyaring madu yang dihasilkan lebah madu (Apis mellifera) saat panen di Desa Dukuhwaringin, Dawe, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (4/7/2020). Madu yang dihasilkan dari bunga randu tersebut dijual Rp60 ribu hingga Rp100 ribu per kilogram ke berbagai perusahaan minuman dan makanan di Indonesia. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/wsj.
Foto: ANTARA/YUSUF NUGROHO
Mengapa Islam Menganjurkan Umatnya Mengonsumsi Madu?. Foto: Petani menyaring madu yang dihasilkan lebah madu (Apis mellifera) saat panen di Desa Dukuhwaringin, Dawe, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (4/7/2020). Madu yang dihasilkan dari bunga randu tersebut dijual Rp60 ribu hingga Rp100 ribu per kilogram ke berbagai perusahaan minuman dan makanan di Indonesia. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/wsj.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu bukti madu dianjurkan untuk dikonsumsi oleh umat Islam adalah, dalam Alquran surat an-Nahl (lebah) ayat 68-69 Allah SWT menyatakan: ''Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah:''Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia''...Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya, pada yang demikian terdapat tanda-tanda kebesaran Tuhan bagi mereka yang memikirkan.”

Kemudian Nabi Muhammad juga menegaskan khasiat madu tersebut dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari: ''Madu adalah penyembuh bagi semua jenis sakit dan Alquran adalah penyembuh bagi semua kekusutan pikiran (sakit pikiran). Maka aku sarankan bagimu kedua penyembuh tersebut, Alquran dan madu.''

Baca Juga

Mengenai hal ini, ada suatu kisah di mana suatu ketika, seorang sahabat datang menemui Rasulullah SAW dan bercerita kalau perut saudaranya sakit. Mendengar cerita itu, Rasulullah SAW berkata, ''Minumkanlah padanya madu.'' Sahabat tersebut pergi dan kembali lagi sambil berkata, ''Madu hanya membuat perutnya lega dua atau tiga kali.''

Setiap kali menerima pengaduan sahabat itu, Rasulullah SAW berkata, ''Minumkanlah padanya madu.'' Sampai akhirnya pada kali ketiga Rasulullah SAW bersabda, ''Allah pasti benar, yang berdusta adalah perut saudaramu. Pergilah dan minumkanlah padanya madu.'' Kemudian sahabat itu pergi dan meminumkan madu kepada saudaranya dan sembuhlan penyakit perutnya.'' (HR Bukhari dan Muslim).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement