Ahad 20 Sep 2020 16:57 WIB

Frustrasi dengan Pemkot Bandung, Pedagang Botram di Jalan

Pedagang Pasar Baru menggelar makan bersama di jalan yang ditutup Pemkot Bandung.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andri Saubani
Petugas gabungan membawa papan informasi saat penutupan Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jumat (18/9). Pemerintah Kota Bandung menutup sejumlah ruas jalan diantaranya Jalan Asia Afrika - Tamblong, Jalan Otista - Suniaraja, Jalan Purnawarman - Martadinata, Jalan Merdeka - Riau dan Jalan Merdeka - Aceh pada pagi dan malam hari guna meminimalisir kerumunan pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang diperketat. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas gabungan membawa papan informasi saat penutupan Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jumat (18/9). Pemerintah Kota Bandung menutup sejumlah ruas jalan diantaranya Jalan Asia Afrika - Tamblong, Jalan Otista - Suniaraja, Jalan Purnawarman - Martadinata, Jalan Merdeka - Riau dan Jalan Merdeka - Aceh pada pagi dan malam hari guna meminimalisir kerumunan pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang diperketat. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah pedagang Pasar Baru mengecam kebijakan buka-tutup jalan yang diberlakukan pemerintah Kota Bandung dengan makan bersama-sama atau botram di badan jalan, Sabtu (19/9) siang kemarin. Tidak hanya itu, beberapa warga pun sempat melakukan permainan sepak bola di jalan, kejadian tersebut banyak dibicarakan warganet di media sosial.

Dalam video yang beredar terlihat, para pedagang botram di tengah jalan yang sedang ditutup oleh pihak kepolisian. Kebijakan buka tutup jalan dianggap semakin merugikan para pedagang yang sudah mulai menggeliat di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB).

Baca Juga

Ketua Himpunan Pedagang Pasar Baru, Iwan Hermawan mengatakan para pedagang pasar botram di tengah jalan sebagai protes terhadap kebijakan buka tutup jalan. Menurutnya, para pedagang frustrasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung yang mengeluarkan kebijakan merugikan bagi pedagang.

"Itu aksi spontan dari pedagang dan karyawan Pasar Baru. Saya lihat ini fenomena sosial dari rasa frustrasi para pelaku UMKM terhadap kebijakan Pemkot Bandung," ujarnya saat dihubungi, Ahad (20/9).

Menurutnya, kebijakan buka tutup jalan berdampak merugikan kepada pedagang yang sekarang sedang melakukan pembenahan setelah tidak boleh berdagang di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Katanya, pedagang merasa semakin susah dengan kebijakan tersebut pada masa pandemi covid-19.

"Pedagang sudah susah di tambah lagi jalan di tutup ya jadi lebih susah," katanya.

Kebijakan buka tutup jalan di lima ruas jalan di Kota Bandung akan diberlakukan pada pagi, sore dan malam hari dimulai Jumat (18/9). Penutupan ruas jalan diberlakukan untuk meminimalisasi potensi kerumunan masyarakat dan mencegah penyebaran virus corona atau covid-19.

Buka tutup jalan diberlakukan di simpang jalan Otista-Suniaraja sampai dengan Otista-Asia Afrika, simpang jalan Asia Afrika-Tamblong sampai dengan Asia Afrika-Cikapundung Barat. Jalan Purnawarman-Riau sampai dengan Purnawarman-Wastukencana.

Jalan Merdeka-Riau sampai dengan Merdeka-Aceh. Jalan Merdeka-Aceh sampai dengan jalan Merdeka-jalan Jawa. Pada akhir pekan, buka tutup jalan sampai dengan ring dua, jalan Lingkar Selatan bahkan sampai di wilayah perbatasan Kota.

Buka tutup jalan akan dilakukan pada pukul 09.00 Wib hingga 11.00 Wib, pukul 14.00 Wib hingga 16.00 Wib dan pukul 22.00 Wib hingga 06.00 Wib. Bagi masyarakat yang bekerja di wilayah tersebut dapat menunjukkan identitas agar dapat masuk ke jalur tersebut.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan buka tutup jalan diberlakukan karena penyebaran Covid-19 di Kota Bandung meningkat. Oleh karena itu, pihaknya merespon dengan cepat yaitu menutup jalan-jalan protokol yang biasa ramai dikunjungi masyarakat.

"Ada peningkatan (kasus) maka kita melakukan ini (buka tutup jalan) karena ada peningkatan, respons cepat kita supaya tetap terkendali," ujarnya saat meninjau penutupan jalan di Jalan Asia Afrika, Jumat (18/9).

Menurutnya, pihaknya ingin mengingatkan masyarakat bahwa pandemi covid-19 masih berlangsung dan belum selesai. Namun, buka tutup jalan tidak akan mengganggu aktivitas masyarakat yang berada di jalur yang dilakukan buka tutup jalan. Menurutnya, masyarakat dapat menunjukkan identitas kepada petugas bahwa sedang bekerja

"Adanya buka tutup jalan sebagaimana dilaksanakan saat PSBB itu efektif, atas saran kapolrestabes, dandim alhamdulillah kita melakukan ini. Mudah-mudahan apa yang dilakukan bisa dimengerti oleh masyarakat Bandung," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement