REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Laporan jumlah kasus baru positif Covid-19 di DIY masih belum menunjukan tren yang turun. Hingga Ahad (20/9) total kasus positif menjadi 2.181 kasus di DIY.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih mengatakan, total kasus tersebut disumbang oleh 70 kasus baru pada 20 September ini. Tambahan kasus baru tersebut tidak jauh berbeda dari hari sebelumnya yakni dilaporkan 74 kasus baru dan merupakan rekor tertinggi catatan kasus baru yang dilaporkan per harinya.
Berty menyebut, tambahan 70 kasus baru ini merupakan hasil pemeriksaan terhadap 1.018 sampel Covid-19. Sampel ini terdiri dari 967 orang yang menjalani tes swab Covid-19. "Sehingga, jumlah sampel yang sudah diperiksa sampai 20 September ini ada 64.605 sampel dari 51.451 orang," kata Berty, Ahad (20/9).
Kasus baru tertinggi yang dilaporkan yakni di Kabupaten Sleman dengan jumlah 43 kasus. Disusul Kota Yogyakarta sebanyak 13 kasus, tujuh kasus di Kabupaten Bantul, lima kasus di Kabupaten Kulon Progo dan dua kasus di Kabupaten Gunungkidul.
Berdasarkan riwayat, Berty menuturkan, ada 32 kasus yang merupakan hasil tracing (pelacakan) kontak dari kasus positif yang sudah ada sebelumnya. Sementara, 13 kasus merupakan karyawan kesehatan.
"Enam kasus didapatkan dari hasil swab mandiri, satu kasus dari screening pasien, satu kasus ada riwayat perjalanan luar daerah dan 17 kasus lainnya masih dalam penelusuran," ujar Berty.
Selain adanya tambahan kasus baru, Berty juga melaporkan 15 kasus positif yang dinyatakan sembuh pada 20 September ini. Sehingga, kesembuhan Covid-19 di DIY sudah mencapai 1.506 atau 69 persen. "Kasus sembuh ada empat kasus di Kota Yogyakarta, delapan kasus di Bantul, dua kasus di Kulon Progo dan satu kasus di Sleman," jelasnya.
Namun, kasus positif yang meninggal dunia juga bertambah empat kasus. Artinya, kasus positif yang sudah dilaporkan meninggal di DIY sebanyak 58 kasus. Berty mengatakan, empat kasus meninggal dunia ini memiliki komorbid atau penyakit penyerta. Mereka diantaranya satu warga Gunungkidul, dua warga Bantul dan satu lainnya warga Kulon Progo.