REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Crystal Palace, Roy Hodgson mengungkap alasan menyuruh Wilfried Zaha mengganti Jordan Ayew sebagai eksekutor kemenangan 3-1 timnya atas Manchester United (MU), Ahad (20/9).
Saat Crystal Palace mendapat hadiah tendangan penalti, David De Gea dengan mudah menepis sepakan Ayew yang bergulir lemah ke arah kanan gawang. Namun berdasarkan keputusan wasit melalui bantuan VAR, De Gea dianggap melanggar peraturan karena melangkah keluar garis gawang.
Alhasil wasit laga, Martin Atkinson memberikan penalti ulangan untuk Palace. Zaha dengan mudah menunaikan tugasnya dengan tendangan keras ke arah yang sama.
"Menurut saya tidak baik untuk pemain yang gagal dalam sekali penalti kemudian menendang lagi. Kepercayaan diri akan berpengaruh karena kegagalan itu," kata Hodgson seperti dilansir Goal International, Ahad (20/9).
"(Penalti pertama) tidak bagus. De Gea dengan mudah menepisnya. Saya tidak berpikir itu adalah ide yang bagus jika (Ayew) menendang lagi," ucapnya.
Mantan pelatih Liverpool itu beralasan, dirinya memiliki pengalaman seperti ini sebelumnya. Memori buruk di masa lalu pun membuatnya tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama.
Dengan dua kemenangan beruntun, Palace berada di papan atas klasemen sementara Liga Primer Inggris. Sementara MU, dengan hanya satu laga dan kalah, sama sekali belum meraih poin.