REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer Chelsea Frank Lampard berandai-andai jika saja kipernya Kepa Arrizabalaga tak melakukan blunder, boleh jadi hasil 0-2 bukanlah skor akhir pertandingan kedua tim. Chelsea menjamu Liverpool dalam laga pekan kedua Liga Primer Inggris di Stamford Bridge, Senin (21/9) dini hari WIB.
Jika gol kedua Sadio Mane itu tidak terjadi dan lantas Jorginho tak gagal mengeksekusi penalti, skor akan imbang 1-1 dan jalannya pertandingan mungkin berbeda. Kendati Chelsea sudah dipaksa main dengan 10 pemain sejak babak kedua.
Andreas Christensen melanggar Mane dalam sebuah serangan balik di pengujung babak pertama dan hukuman kartu kuning dinaikkan wasit Paul Tierney menjadi kartu merah setelah tinjauan tayangan ulang VAR.
"Lini tengah kami mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mengisi lubang yang ada. Ketika Anda main dengan 10 pemain, seharusnya tidak ada kesalahan yang berujung jadi gol kedua itu," kata Lampard merujuk pada blunder Kepa.
"Kemudian tim anda mencetak penalti dan skor jadi 1-1. Saya tahu sepak bola tidak berjalan seperti itu dan tapi itulah kenyataannya," ujarnya menambahkan dalam komentar pascalaga yang dilansir dari laman resmi Chelsea.
Lampard mengakui kartu merah Christensen membuatnya harus mengubah arahan di ruang ganti yang sebelumnya ia siapkan untuk jeda istirahat.
"Arahan istirahat saya tadinya ingin para pemain lebih percaya diri ketika menguasai bola sebab kami menciptakan momen-momen kecil ketika bisa merebutnya dari lini tengah dan bek sayap membantu serangan," katanya.
"Itu seharusnya pondasi permainan babak kedua kami, tetapi kartu merah itu mengubah segalanya," pungkas Lampard.
Kekalahan itu membuat Chelsea tercecer ke posisi ke-11 klasemen dengan koleksi tiga poin dan selisih gol impas.
Chelsea selanjutnya akan menjamu tim kasta kedua, Barnsley, dalam pertandingan putaran ketiga Piala Liga Inggris pada Rabu (23/9) sebelum bertandang ke markas tim promosi West Bromwich Albion tiga hari berselang.