Senin 21 Sep 2020 07:46 WIB

Bank Mandiri Perkirakan Pertumbuhan Kredit Hanya Satu Digit

Penyaluran kredit Bank Mandiri sebesar Rp 756,18 triliun pada Juli 2020.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
PT Bank Mandiri Tbk memperkirakan, kinerja kredit pada 2020 hanya tumbuh satu angka atau single digit. Seperti diketahui, pandemi Covid-19 telah menghantam seluruh sektor perekonomian.
Foto: Yogi Ardhi/Republika
PT Bank Mandiri Tbk memperkirakan, kinerja kredit pada 2020 hanya tumbuh satu angka atau single digit. Seperti diketahui, pandemi Covid-19 telah menghantam seluruh sektor perekonomian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri Tbk memperkirakan, kinerja kredit pada 2020 hanya tumbuh satu angka atau single digit. Seperti diketahui, pandemi Covid-19 telah menghantam seluruh sektor perekonomian. 

"Pertumbuhan kredit diperkirakan hanya tumbuh low single digit tahun ini," ujar Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan kepada Republika.co.id pada Ahad (20/9). 

Penyaluran kredit perseroan secara bank only sebesar Rp 756,18 triliun pada Juli 2020. Ia mengatakan, angka tersebut tumbuh sekitar 5 persen. Hal itu jika dibandingkan pada periode sama tahun sebelumnya. 

Sebelumnya, Bank Mandiri menyatakan terus memperkuat lini layanan dan produk perbankan digital guna meningkatkan pemanfaatan dan membudayakan kebiasaan bertransaksi secara online di masyarakat, terutama di masa pandemi Covid-19. Pada Juli 2020, perusahaan mencatat lebih dari 4,7 juta user dan e-channel yang telah terintegrasi dengan sistem pembayaran digital Bank Mandiri dengan jumlah transaksi sebesar 114,4 juta senilai Rp 129,6 triliun.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan, inisiatif pengembangan layanan perbankan digital ini merupakan salah satu bentuk dukungan perseroan kepada agenda pemulihan ekonomi nasional, maupun lokal. “Kondisi luar biasa akibat pandemi ini telah memaksa seluruh industri berinovasi dalam proses usaha mereka untuk bisa bertahan," jelas dia. 

Maka, lanjutnya, Bank Mandiri mengembangkan layanan perbankan digital tidak hanya untuk mendukung bisnis perseroan, tetapi juga demi mendukung kebutuhan inovasi para pelaku usaha. Hery mengungkapkan, inisiatif digitalisasi layanan perbankan ini juga sejalan dengan visi Bank Mandiri menjadi mitra finansial pilihan utama masyarakat Indonesia dengan bertransformasi menjadi modern digital bank terbaik yang dapat menghadirkan solusi perbankan digital yang handal dan simpel untuk berbagai kebutuhan nasabah. 

“Dalam mengimplementasi inisiatif ini, kami tentu akan mengacu pada kearifan lokal. Tujuannya agar dapat mendukung pengembangan industri potensial di masing-masing wilayah," tuturnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement