REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan, penjualan instrumen Sukuk Negara Ritel seri SR013 saat ini sudah oversubscribe. Seperti diketahui, masa penawaran tersisa tiga hari lagi hingga 23 September.
"Alhamdulillah masyarakat sangat antusias di tengah pandemi ini," ujar Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Dwi Irianti Hadiningdyah kepada Republika, Ahad (20/9).
Kini, kata dia, penjualan SR013 telah mencapai Rp 13 triliun. Dengan begitu, jauh melebihi target awal yang sebesar Rp 5 triliun. Tingginya penjualan sukuk ritel tersebut, lanjutnya, didukung oleh penjualan lewat virtual.
"Dengan pemasaran yang semua pakai virtual. Ini justru bisa menjangkau semua wilayah, bahkan masyarakat Indonesia di luar negeri seperti Jepang dan Timur Tengah, mereka juga sangat tertarik," jelas Dwi.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko (DJPPR) mulai menawarkan sukuk ritel seri SR-013 pada 28 Agustus 2020 hingga 23 September 2020. Kupon yang ditawarkan sebesar 6,05 persen per tahun dengan pajak 15 persen.
Tema peluncuran SR-013 kali ini yaitu Cintai Negeri dengan Investasi. SBSN seri sukuk ritel diterbitkan pertama kali pada 2009. Hingga saat ini, total investor dari 12 seri yang telah diterbitkan mencapai 302.243 investor dengan jumlah total penawaran sebesar Rp 178,94 triliun sejak 2009 hingga 2020.