REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Beberapa warga dan netizen dari Jakarta Selatan dan Jakarta Timur melaporkan adanya beberapa suara dentuman yang terdengar antara Sabtu (19/9) pukul 19.00 hingga 21.00 WIB pada Ahad (20/9). Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa tidak ada aktivitas seismik gempa bumi, tetapi itu diduga hanya petir.
Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, gempa dengan kedalaman sangat dangkal memang dapat menimbulkan suara dentuman. "Namun demikian saat warga melaporkan suara dentuman malam ini, BMKG tidak mencatat adanya aktivitas seismik di Jakarta dan sekitarnya," ujarnya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (21/9).
Dia menyebutkan hasil monitoring BMKG menggunakan sensor gempa yang terpasang dekat Jakarta, yaitu di Citeko, Bogor dan Pondok Aren, Tangerang Selatan, menunjukkan bahwa tidak ada catatan aktivitas gempa yang terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya antara pukul 19.00 hingga 21.00 WIB. Kendati demikian, dia menyebutkan, hasil monitoring petir oleh BMKG menggunakan peralatan lightning detector menunjukkan adanya beberapa aktivitas petir yang terjadi di sekitar Gunung Salak Bogor antara pukul 19.00 hingga 21.00 WIB.
Pihaknya tidak ingin berspekulasi terkait sumber suara dentuman yang terdengar di Jakarta Selatan dan sebagian Jakarta Timur. Namun demikian, acuan BMKG adalah data hasil monitoring peralatan kami yang menunjukkan bahwa memang ada beberapa aktivitas petir yang terjadi saat rentang waktu terdengarnya suara dentuman yang dilaporkan oleh warga. "Sehingga suara dentuman malam ini tidak bersumber dari gempa bumi, tetapi ada dugaan bahwa suara tersebut bersumber dari petir," katanya.