REPUBLIKA.CO.ID, NINGBO -- Pihak berwenang di provinsi Jilin, timur laut China menemukan virus corona jenis baru atau Covid-19 pada kemasan cumi-cumi impor, Ahad (20/9). Otoritas kesehatan di kota Fuyu mendesak kepada semua pihak yang telah membeli cumi-cumi tersebut untuk melakukan tes secara mandiri.
Paket cumi-cumi impor tiba di kota Fuyu melalui ibu kota provinsi Changcun. Otoritas setempat meminta semua pihak yang telah membeli dan mengonsumsi cumi-cumi impor di toko grosir makanan laut beku Sanjia Deda pada 24-31 Agustus untuk melapor ke otoritas lingkungan dan melakukan tes Covid-19.
Kantor pencegahan Covid-19 Changchun mengatakan cumi-cumi itu telah diimpor dari Rusia oleh sebuah perusahaan di kota Hunchun dan dibawa ke ibu kota provinsi. Bea Cukai China mengatakan mereka akan menangguhkan impor dari perusahaan selama sepekan jika produk makanan beku dinyatakan positif virus corona. Bea Cukai juga akan memperpanjang penangguhan selama sebulan jika produk pemasok dinyatakan positif untuk ketiga kalinya atau lebih.
Pada Agustus, otoritas lokal di dua kota di China mengatakan mereka telah menemukan jejak virus corona pada kargo makanan beku impor. Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan tidak ada bukti bahwa Covid-19 dapat menyebar melalui makanan atau kemasan.
China Daratan baru-baru ini melaporkan 10 kasus baru Covid-19 pada Sabtu (19/9). Jumlah kasus baru di China cenderung telah menurun sangat drastis. Kasus baru tersebut datang dari orang yang memasuki China dari tempat lain.