Senin 21 Sep 2020 10:04 WIB

Satgas Awasi Ibu Hamil di Yogya Antisipasi Positif Covid-19

Didapati 10 ibu hamil di Kota Yogyakarta positif Covid-19.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Ibu hamil diawaspadai agar tidak tertular Covid-19 (ilustrasi).
Foto: Pixabay
Ibu hamil diawaspadai agar tidak tertular Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pengawasan terhadap kondisi kesehatan ibu hamil di Kota Yogyakarta di masa pandemi Covid-19 diperketat sebagai salah satu upaya untuk memastikan mereka dalam kondisi sehat termasuk terhindar dari paparan virus corona.

“Secara medis, kondisi ibu hamil memang rentan terhadap paparan berbagai penyakit karena daya tahan turun. Makanya, pengawasan perlu diperketat,” kata Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Yogyakarta, Heroe Poerwadi di Kota Yogyakarta, Senin (21/9).

Menurut dia, Kota Yogyakarta sudah memiliki sistem untuk mendukung pemantauan kesehatan terhadap ibu hamil yang sudah berjalan baik bahkan jauh sebelum terjadi pandemi Covid-19.

Ibu hamil wajib melapor ke wilayah sebagai bagian dari pendataan untuk kemudian masuk dalam pemantauan kader dan mendapat berbagai bekal menjaga kesehatan kehamilan termasuk persiapan kelahiran.

“Biasanya mereka dimasukkan dalam grup percakapan yang di dalamnya juga ada dokter sehingga bisa menjawab berbagai permasalahan yang dialami ibu hamil,” kata Heroe.

Pendataan tersebut juga menjadi bagian informasi di kecamatan yang harus mempersiapkan berbagai dokumen saat ibu hamil melahirkan, seperti akta kelahiran, kartu identitas ada dan perubahan kartu keluarga (KK). “Pada masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, ibu hamil diwajibkan melakukan uji swab saat usia kehamilan 38 pekan,” kata Heroe.

Dari sejumlah uji swab yang dilakukan terhadap ibu hamil, lanjut Heroe, ditemukan sekitar 10 orang yang dinyatakan positif Covid-19. Karena itu, menurut dia, tes swab  tidak hanya ditujukan untuk mengetahui status kesehatan ibu hamil, tetapi juga merupakan upaya untuk menjaga kesehatan tenaga medis.

"Tenaga medis nantinya membantu menangani persalinan supaya tidak terpapar karena bisa melakukan persiapan sesuai kondisi kesehatan ibu hamil,” katanya.

Ibu hamil yang diketahui terpapar Covid-19 tersebut, lanjut Heroe, memiliki beragam latar belakang, yaitu tidak hanya sebagai ibu rumah tangga saja tetapi ada juga pedagang dan karyawan.

“Makanya, yang perlu dilakukan saat ini adalah menerapkan protokol kesehatan dengan baik di mana saja, dan kapan saja termasuk di rumah dan kantor. Potensi penularan itu bisa terjadi di mana saja,” kata Heroe.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement