Senin 21 Sep 2020 11:20 WIB

Ekspor Sawit Naik 15 Persen pada Juli

Kenaikan nilai ekspor dipengaruhi oleh kenaikan harga CPO dunia.

Red: Friska Yolandha
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat nilai ekspor minyak sawit dan turunannya pada Juli 2020 meningkat sebesar 15 persen, atau kenaikan sebesar 244 juta dolar AS, menjadi 1,86 miliar dolar AS dibandingkan bulan sebelumnya.
Foto: ANTARA /Syifa Yulinnas
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat nilai ekspor minyak sawit dan turunannya pada Juli 2020 meningkat sebesar 15 persen, atau kenaikan sebesar 244 juta dolar AS, menjadi 1,86 miliar dolar AS dibandingkan bulan sebelumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat nilai ekspor minyak sawit dan turunannya pada Juli 2020 meningkat sebesar 15 persen, atau kenaikan sebesar 244 juta dolar AS, menjadi 1,86 miliar dolar AS dibandingkan bulan sebelumnya. Nilai ekspor pada Juli ini menyumbang 13,6 persen dari nilai ekspor nasional sebesar 13,3 miliar dolar AS.

Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono menjelaskan kenaikan nilai ekspor dipengaruhi oleh kenaikan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dunia. "Kenaikan nilai ekspor didukung oleh kenaikan harga CPO dari rata-rata 602 dolar AS cif Rotterdam pada Juni menjadi sekitar 659 dolar AS pada bulan Juli," kata Mukti melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (21/9).

Baca Juga

Dari segi volume, ekspor produk minyak sawit dan turunannya pada Juli juga naik 13 persen dari 2,76 juta ton menjadi 3,13 juta ton. Hal ini dipengaruhi meningkatnya ekspor produk olahan CPO dan laurik.

Ekspor produk olahan CPO mengalami kenaikan sebesar 352.000 ton (21,8 persen) dari 1,6 juta ton menjadi 1,97 juta ton, sedangkan laurik (PKO dan olahan PKO) naik 32.000 ton.