Senin 21 Sep 2020 17:24 WIB

Covid-19 Meningkat, Pangkalpinang Evaluasi KBM Tatap Muka

Pangkalpinang masih mendiskusikan kelanjutan KBM secara tatap muka.

Kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka (Ilustrasi). Pangkalpinang mengkhawatirkan keamanan KBM secara tatap muka mengingat kasus Covid-19 terus naik.
Foto: Uji Sukma Medianti
Kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka (Ilustrasi). Pangkalpinang mengkhawatirkan keamanan KBM secara tatap muka mengingat kasus Covid-19 terus naik.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Pemerintah Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan evaluasi ulang kegiatan belajar mengajar tatap muka jenjang SMP. Hal itu ditempuh seiring meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 di daerah itu.

"Untuk itu, hari ini kami akan rapat besar bersama Forkopimda dan pemangku kepentingan terkait persiapan langkah kebijakan yang akan diambil," kata Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil di Pangkalpinang, Senin.

Baca Juga

Maulan menyebut, untuk membuka kembali kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah, butuh banyak pertimbangan. Kesadaran masyarakat mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang mulai menurun beberapa pekan terakhir menjadi bahan evaluasi.

"Kesadaran masyarakat membutuhkan perhatian khusus dan perlu digencarkan lagi agar tidak menganggap Covid-19 ini main-main, minimal wajib pakai masker," ujarnya.

Untuk itu, saat ini pihaknya belum bisa memastikan apakah KBM secara tatap muka akan tetap dilaksanakan atau ditunda kembali. Maulan mengatakan, keputusannya harus diambil melalui rapat bersama.

"Kami tidak berani ngomong, nanti ini akan kami bahas juga, kami akan rapatkan. Nanti tunggu bagaimana hasilnya," ujarnya.

Jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Pangkalpinang 130 orang dengan rincian 94 orang pasien dinyatakan sembuh, 35 pasien belum sembuh atau dalam proses karantina, dan satu orang pasien positif meninggal dunia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement