Selasa 22 Sep 2020 00:15 WIB

Lebih dari 200 Paus Terdampar di Pulau Tasmania

Hingga kini belum diketahui pasti jenis paus tersebut,namun diduga sebagai paus pilot

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Nidia Zuraya
Paus pilot.
Foto: EPA
Paus pilot.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Sebanyak 200 Paus terdampar di sebuah teluk di Pulau Tasmania, Australia. Ilmuwan dan kru penyelamat paus kemudian bergegas ke pantai barat terpencil Tasmania untuk memastikan paus tersebut masih bisa diselamatkan.

Juru bicara Departemen Industri Primer, Taman, Air dan Lingkungan, mengatakan paus itu diyakini terjebak di gundukan pasir di Pelabuhan Macquarie Heads. Hingga kini belum diketahui pasti jenis paus tersebut, namun diduga sebagai paus pilot.

Baca Juga

Juru Bicara berharap polisi dan para ahli konservasi laut serta kru penyelamat diharapkan tiba Senin (21/9) malam. Hal itu dilakukan untuk menilai bagaimana paus tersebut terdampar serta sumber daya yang dibutuhkan.

“Jika sudah ditentukan perlu adanya bantuan dari masyarakat umum permintaannya akan dilakukan melalui berbagai cara,” ujarnya dilansir dari The Guardian, Senin (21/9).

Paus terdampar secara massal relatif sering terjadi di Tasmania. Beberapa pekan lalu, paus bungkuk yang salah belok menuju ke sungai di wilayah utara yang dipenuhi buaya. Namun informasi terakhir diketahui kawanan paus ini berenang bebas setelah lebih dari dua minggu terjebak di kanal sungai yang keruh.

Seekor paus bungkuk terlihat di Sungai East Alligator yang terpencil di taman nasional Kakadu merupakan yang pertama kalinya. Kini hewan itu telah terlihat mengarungi laut lepas lepas Darwin.

Manajer Taman Nasional Kakadu dan ahli zoologi Feach Moyle mengatakan paus itu berhasil keluar dari labirin saluran dangkal kembali ke Teluk Van Diemen selama akhir pekan. "Itu berhasil keluar saat air pasang dan kami senang itu tampak dalam kondisi baik dan tidak menderita efek buruk," katanya

Para ahli tidak yakin mengapa si bungkuk berenang di sungai pasang surut berlumpur dan tidak bermigrasi ke selatan ke Antartika untuk mencari makan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement