Selasa 22 Sep 2020 00:01 WIB

Cianjur akan Libatkan Polisi Usut Biji Plastik dalam Beras

Delapan penerima manfaat di Bojongpicung Cianjur temukan biji plastik di beras bansos

Cianjur akan Libatkan Polisi Usut Biji Plastik dalam Beras. Ilustrasi pasokan beras
Cianjur akan Libatkan Polisi Usut Biji Plastik dalam Beras. Ilustrasi pasokan beras

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Dinas Sosial (Dinsos) Cianjur, Jawa Barat memanggil supplier yang memasok beras dan sembako lainnya untuk penerima manfaat Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) terkait adanya biji plastik dalam beras. Bahkan Dinsos Cianjur akan melibatkan kepolisian setempat guna mengusut keberadaan biji plastik itu.

"Sesuai dengan perintah Bupati Cianjur, kami langsung berkoordinasi dengan Polres Cianjur, bahkan dua karung beras berisi biji plastik yang mirip dengan butiran beras sudah diamankan. Kami akan memanggil supplier yang memasok beras tersebut," kata Kepala Dinas Sosial Cianjur Amad Mutawali saat dihubungi, Senin (21/9).

Baca Juga

Ia akan memberi sanksi tegas terhadap pemilik jika memang pemberian batuan BPNT tidak sesuai standar, namun ia akan meminta klarifikasi dari pemilik apakah ada unsur kesengajaan atau tidak. Tercatat hingga saat ini delapan penerima manfaat di Kecamatan Bojongpicung menemukan biji plastik di dalam karung beras yang mereka dapatkan dari bantuan pemerintah.

"Dinsos belum bisa menjatuhkan sanksi karena belum ada kepastian apakah disengaja atau ada kelalaian dari pihak supplier terkait butiran plastik dalam beras tersebut. Kami akan memberi sanksi tegas jika ada unsur kesengajaan, sebab ini bantuan untuk masyarakat prasejahtera sehingga harus dengan kualitas terbaik," katanya.

Hingga saat ini, ia terus berkoordinasi dengan aparat berwajib guna mengusut hingga tuntas terkait adanya biji plastik di dalam karung beras bantuan dari perintah pusat bagi warga tidak mampu. "Kami pastikan tidak ada lagi hal tersebut, kalau ada unsur kesengajaan kita akan serahkan ke pihak kepolisian untuk mengusut hingga tuntas," katanya.

Sebelumnya Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman meminta Dinas Sosial (Dinsos) Cianjur mengusut hingga tuntas temuan biji plastik yang bercampur dalam beras Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) yang ditemukan warga penerima manfaat di Kecamatan Bojongpicung.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement