REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Purwakarta terus melakukan rapid dan swab test secara masif. Hal ini untuk mencegah penyebaran Covid-19 terus meluas dengan deteksi dini.
Juru Bicara GTPP Covid-19 Kabupaten Purwakarta, Deni Darmawan mengatakan semakin banyaknya warga yang menjalani tes, akan lebih mudah untuk mendeteksi jika ada warga yang terkonfirmasi positif. Hal ini otomatis akan ada tindakan medis yang diberikan. Selain itu upaya memperoleh hasil tes juga dipersingkat agar penularan tidak semakin menyebar.
"Mereka akan menjalani protokol yang telah ditetapkan, baik dirujuk di rumah sakit maupun menjalani karantina mandiri secara ketat di bawah pengawasan tenaga kesehatan. Selain itu, lingkungan sekitar juga akan menyesuaikan dengan lebih memperketat physical distancing antarwarga. Dengan demikian, upaya memutus mata rantai penularan menjadi lebih efektif," kata Deni dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/9).
Ia menuturkan semakin cepat pemerintah melakukan swab test secara massal, upaya penanganan akan lebih cepat dapat dilakukan. Menurut dr Deni, jumlah warga yang terpapar Covid-19 masih fluktuatif, angkanya cenderung bertambah. Untuk itu, warga diminta tetap waspada dan disiplin terhadap protokol kesehatan dalam setiap aktifitas.
Ia menyebutkan pada Senin (21/9) ini selain terjadi penambahan pada warga yang berstatus terkonfirmasi positif, namun terdapat tiga orang terkonfirmasi positif dinyatakan sembuh oleh tim medis. Kini, terdapat 42 warga dengan status terkonfirmasi positif. Secara kumulatif jumlah warga yang terkonfirmasi positif di wilayah Kabupaten Purwakarta terdapat 219 orang.
"Hari ini ada yang dinyatakan sembuh sebanyak tiga orang. Secara keseluruhan, telah dinyatakan sembuh sebanyak 167 orang. Sebelumnya, kami catat juga ada 10 orang positif telah meninggal dunia, dan hari ini, masih terdapat 42 orang yang berstatus terkonfirmasi positif," ujarnya.
Menurutnya, ke-42 warga yang terkonfirmasi positif tersebut tersebar pada sejumlah kecamatan. Di antaranya delapan orang di Kecamatan Kota, enam di Jatiluhur, satu du Sukatani, dua di Plered, tiga di Pasawahan, satu di Tegalwaru, dua di Darangdan, lima di BBC, satu di Campaka, tiga di Cibatu, satu di Kiarapedes dan sembilan orang di Kecamatan Bungursari.
“Data lainnya juga kami sampaikan, untuk warga yang berstatus kontak erat berkurang 35 orang, kini jumlahnya 93 orang. Dan warga yang berstatus suspek bertambah tiga orang, kini jumlahnya 34 orang dan probable nihil," tuturnya.
Ia mengatakan Gugus Tugas juga tak henti-hentinya terus melakukan sosialisasi agar warga mematuhi protokol kesehatan, karena pandemi ini masih belum selesai. Ia juga meminta agar masyarakat tetap waspada dan tetap menjalankan anjuran pemerintah berkaitan dengan protokol kesehatan dalam adaptasi kebiasaan baru dimasa pandemi ini.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan Dinkes Purwakarta untuk menghadapi situasi ini, Deni menyebutkan melalui pelacakan yang efektif, pelaksanaan manajemen klinis sesuai Permenkes nomor 413 tahun 2020, dan berkoordinasi dengan tim Covid-19 pusat juga provinsi.