Selasa 22 Sep 2020 04:15 WIB

Pengembang Fortnite Tuduh Apple Lakukan Monopoli

Apple menghapus game Fortnite dari App Store pada Agustus lalu.

Apple (Ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/MAHMOUD KHALED
Apple (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangkaian terbaru perseteruan Apple Inc dengan Epic Games, pengembang game Fortnite itu menuduh Apple melakukan monopoli. Laman USA Today, dikutip Senin (21/9), memberitakan Epic Games menambah klausul dalam permintaan preliminary injuction di pengadilan Kalifornia.

Epic Games menuliskan mereka menderita kerugian yang tidak bisa diperbaiki jika Fortnite tidak dikembalikan ke App Store. Mereka juga menyebut Apple melakukan monopoli.

Baca Juga

Apple menghapus game Fortnite dari App Store pada Agustus lalu setelah Epic Games ketahuan menciptakan sistem pembayaran sendiri, alih-alih menggunakan sistem yang dibuat Apple. Apple akan mendapatkan 30 persen dari penjualan dalam sistem pembayaran yang diterapkan di App Store.

Apple menangkis tuduhan tersebut dalam dokumen pengadilan, mengklaim "Epic yang membakar api, menuang bensin, dan sekarang meminta pengadilan untuk memberikan bantuan darurat."

Apple mengutip data Google Trends bahwa pencarian Fortnite turun hampir 70 persen sejak tahun lalu. Mereka juga menuduh Epic Games 'menyandera' pelanggan mereka sendiri untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi di perselisihan bisnis.

Epic Games membalas lagi komentar Apple, menyatakan bahwa pembuat iPhone itu sengaja memilih data untuk menyesatkan pengadilan. Epic Games menyebut data yang disajikan Apple tidak tepat karena pengguna harian Fortnite tumbuh 39 persen.

Pengembang berharap game Fortnite bisa kembali masuk App Store sebelum 28 September, tanggal jadwal sidang masalah tersebut. Epic Games dalam perselisihan ini menginginkan alternatif pembayaran untuk konsumen, dengan harga yang lebih murah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement