Senin 21 Sep 2020 21:56 WIB

Pabrik Air Kemasan Aqua di Sukabumi Terendam Banjir

Operasional pabrik air kemasan Aqua diberhentikan sementara

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Nur Aini
Minuman air kemasan Aqua
Foto: Istimewa
Minuman air kemasan Aqua

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana banjir bandang di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi berdampak pada pabrik air minum dalam kemasan (AMDK) Aqua. Peristiwa itu menyebabkan operasi produksi di pabrik tersebut sementara dihentikan.

Sebelumnya sempat beredar rekaman video di media sosial yang memperlihatkan kondisi di dalam pabrik Aqua yang tergenang banjir. ''Pada 21 September 2020, Senin malam ini telah terjadi banjir lokal di sekitar pabrik PT Aqua Golden Mississippi, Mekarsari, Sukabumi,'' ujar Vera Galuh, VP General Secretary Danone Indonesia dalam siaran persnya kepada wartawan, Senin malam (21/9).

Baca Juga

Bencana itu akibat hujan deras di daerah setempat yang berakibat pada banjir bandang. Vera mengatakan, protokol keselamatan dan keamanan telah diterapkan mengikuti standar yang berlaku.

''Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,'' ungkap Vera. Saat ini, dia mengatakan seluruh karyawan dalam kondisi aman.

Setelah diterjang banjir, kata Vera, pabrik menghentikan operasi sementara untuk alasan keamanan dan keselamatan. Menurutnya, keselamatan karyawan dan keamanan pangan dari produk adalah prioritas perusahaan.

Hingga kini kerugian materiil akibat bencana itu masih didata oleh perusahaan. Di sisi lain petugas gabungan mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Polrea Sukabumi, dan Kodim Sukabumi sudah berada di lokasi kejadian.

Di mana petugas melakukan upaya penanganan bencana dan merencanakan membuat posko di lokasi bencana. ''Kami masih melakukan pendataan dampak bencana,'' ujar Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi, BPBD Kabupaten Sukabumi, Anita Mulyani. Banjir tersebar di beberapa desa di Kecamatan Cicurug dan sekitarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement