REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU -- Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Pengendalian dan Penanganan COVID-19 Kalimantan Selatan, tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di provinsi itu mencapai 84 persen. Sebanyak 8.251 orang sudah sembuh dari total pasien 9.818 orang.
Data yang dirilis di Banjarbaru Senin (21/9), selain pasien yang sembuh, kini pasien yang masih dirawat baik di rumah sakit maupun karantina khusus 1.163 orang dan meninggal dunia 404 orang. Sedangkan orang yang suspek atau diduga COVID-19 ada 503 orang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan Selatan.
Kendati tingkat kesembuhan sudah cukup tinggi, gugus tugas belum mampu mengendalikan penyebaran kasus positif COVID-19 di berbagai daerah. Hal ini terbukti kasus baru kini masih terus bertambah.
Penambahan kasus positif pada, Senin (21/9) ada 82 orang berasal dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan satu orang, Hulu Sungai Utara satu orang, Tanah Bumbu 17 orang, Kota Banjarmasin empat orang dan Kota Banjarbaru 19 orang.
Menekan angka penyebaran COVID-19 kini hampir seluruh daerah di Kalsel telah menerapkan sanksi bagi masyarakat yang melanggar protokol kesehatan.
Petugas gabungan dari TNI-Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Banjarmasin meningkatkan razia protokol kesehatan dengan fokus menyasar zona merah penyebaran COVID-19.
Guna menekan penyebaran COVID-19, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sedang melaksanakan tes usap massal kepada 10 ribu warga Kalsel. Melalui tes usap tersebut, diharapkan gugus tugas lebih cepat menemukan pusat-pusat penyebaran COVID-19 dan segera menghentikannya melalui program karantina maupun isolasi di rumah sakit terhadap warga yang positif COVID-19.
Selain tes usap massal, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalimantan Selatan melalui Program Gerakan Bersama Memakai Masker (Gebrak Masker) juga membagikan satu juta masker kepada masyarakat.
Selain PKK, pembagian masker gratis juga dilakukan oleh berbagai lembaga lainnya, baik pemerintah maupun swasta.
Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mengatakan, dalam rangka menekan angka penularan COVID-19 di berbagai daerah di Kalimantan Selatan, Pemprov Kalsel menganggarkan pembuatan satu juta masker untuk warga di 13 kabupaten dan kota.
Selain untuk menekan angka penularan COVID-19, pembuatan masker juga sebagai upaya untuk membangkitkan kembali UMKM di Kalsel yang terdampak pandemi COVID-19.
"Jumlah satu juta masker, tentu saja masih kurang untuk dibagikan ke warga Kalsel yang kini jumlah 4 juta jiwa lebih, namun kekurangan tersebut akan dipenuhi oleh berbagai pihak, termasuk kepolisian, perusahaan swasta dan lainnya," katanya.