Senin 21 Sep 2020 22:20 WIB

Katulampa Turun Jadi Siaga 3, Warga Diminta Tetap Waspada

Status siaga di level 1 sempat terjadi selama kurang lebih 25 menit.

Pengendara motor melintas di atas jembatan sungai Ciliwung di Bendung Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (21/9/2020). Tingginya intensitas curah hujan di wilayah Puncak, Kabupaten Bogor menyebabkan ketinggian muka air di Bendung Katulampa mengalami peningkatan hingga mencapai 250 cm atau status Siaga 1 sehingga warga di bantaran Sungai Ciliwung diminta untuk waspada.
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Pengendara motor melintas di atas jembatan sungai Ciliwung di Bendung Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (21/9/2020). Tingginya intensitas curah hujan di wilayah Puncak, Kabupaten Bogor menyebabkan ketinggian muka air di Bendung Katulampa mengalami peningkatan hingga mencapai 250 cm atau status Siaga 1 sehingga warga di bantaran Sungai Ciliwung diminta untuk waspada.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat untuk tetap waspada meskipun status Bendung Katulampa sudah siaga 3. "Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor memperbarui data status Tinggi Muka Air (TMA) Bendung Katulampa menjadi level 3 setelah sebelumnya sempat bertahan di level 1 selama kurang lebih 25 menit," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi (Kapusdatinkom) Kebencanaan BNPB Raditya Jati melalui keterangan pers di Jakarta, Senin (21/9).

Meski terjadi penurunan level TMA di Bendungan Katulampa, BNPB tetap meminta masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah setempat untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Terlebih hasil dari monitoring prakiraan cuaca BMKG menunjukkan bahwa wilayah Jabodetabek masih berpotensi hujan.

Baca Juga

Selanjutnya, masyarakat juga diharapkan untuk tidak terpengaruh dengan segala bentuk informasi yang tidak benar dan berlebihan terkait adanya fenomena alam tersebut dari pihak yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Dalam hal itu, BNPB meminta agar masyarakat untuk mengakses dan memperbarui informasi terkini dari pihak-pihak instansi terkait dan pemerintah daerah setempat.

Ia mengatakan data terbaru yang dilaporkan terkait kronologi kenaikan dan penurunan TMA Bendung Katulampa hingga pukul 19.40 WIB adalah pukul 17.00 WIB tinggi muka air (TMA) 0 sentimeter (cm) saat gerimis halus dengan status Siaga 4. Kemudian pukul 17.49 WIB TMA 40 cm saat gerimis dengan status masih Siaga 4, Pukul 17.53 WIB hujan menyebabkan TMA 120 Cm Hujan dan status Siaga 3, Pukul 17.58 WIB hujan juga menyebabkan TMA 170 Cm dan menaikkan status siaga menjadi siaga dua dan Pukul 18.04 WIB hujan juga menyebabkan TMA 200 cm dan status siaga masih siaga 2.

Kemudian pada pukul 18.10 WIB hujan menyebabkan TMA 220 Cm dan status siaga menjadi siaga 1, Pukul 18.17 WIB hujan menyebabkan TMA 240 cm dan status siaga 1, Pukul 18.18 WIB. 

Dalam peninjauan langsung di Bendung Katulampa, Wali Kota Bima Arya mengonfirmasi adanya penurunan TMA tersebut. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dalam hal itu, Bima Arya meminta agar masyarakat, khususnya yang tinggal di 13 kelurahan di bantaran Sungai Ciliwung untuk tetap waspada.

"Sempat bertahan cukup lama (status Siaga 1), sekarang Alhamdulillah sudah turun lagi. Tetapi mohon agar warga Bogor yang berada di lintasan Sungai Ciliwung, ada 13 kelurahan agar waspada," kata Bima Arya.

Adapun sebanyak 13 kelurahan yang terletak di bantaran Sungai Ciliwung meliputi Sindangrasa, Tajur, Katulampa, Sukasari, Baranangsiang, Babakan Pasar, Sempur, Tanah Sareal, Bantarjati, Cibuluh, Kedung Badak, Sukaresmi dan Kedung Halang.

Sementara itu, Raditya juga mengatakan bahwa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir berpotensi masih terjadi di sebagian besar wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

"Adapun kondisi tersebut dapat diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 22.00 WIB," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement