REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA — Pemerintah Kabupaten Purwakarta menyiapkan sejumlah strategi untuk mengurangi produksi sampah di wilayahnya. Pengurangan produksi sampah ini akan berdampak pada volume sampah yang harus dibuang ke TPA Cikolotok.
Salah satu strategi menekan produksi sampah yakni dengan membuat Tempat Pengolahan Sampah (TPS) dengan sistem Reduce, Reuse, Recycle (3R). TPS dengan konsep ini diutamakan dibangun di wilayah perkotaan yang kerap menyumbang timbulan sampah yang dominan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Purwakarta Iyus Permana mengatakan pembangunan TPS dengan sistem 3R ini merupakan proyek bantuan Kementrian PUPR dan KLHK yang sedang berjalan. Penerapan teknologi TPS 3R adalah sistem pengolahan sampah dengan inovasi teknologi mesin pencacah sampah dan pengayak kompos yang lebih efektif dan efesien.
Adapun hasil pengolahan sampah organik berupa kompos ini, bisa digunakan untuk pupuk tanaman hias dan herbal yang ditanam di lahan sekitar TPS untuk dijual.
“Saat ini masih dalam proses pembangunan, diharapkan Desember selesai,” kata Iyus saat dihubungi Republika, Ahad (20/9).
Iyus berharap tahun depan operasional TPS 3R bisa dimulai. Dengan begitu dapat membantu mengurangi volume sampah yang dihasilkan di Kabupaten Purwakarta khususnya di wilayah perkotaan.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purwakarta, Acep Yuli Mulya TPS 3R memang disiapkan khusus menangani persoalan timbulan di wilayah perkotaan. Ada tiga tempat yang akan dibangun TPS3R tersebut.
"Untuk TPS 3R ini, kita siapkan di Kelurahan Nagri Tengah, Nagri Kidul dan Kelurahan Sindangkasih. Dengan konsep ini, diharapkan persoalan timbulan sampah di wilayah perkotaan dapat dikelola bersama masyarakat. Hal itu, sesuai Perbup tentang Jakstrada yang mengamanatkan bahwa 70 persen sampah harus dikelola dan itu ditargetkan sampai tahun 2025,” tutur Acep.
Adapun dalam pembangunan TPS 3R ini, Kementerian PUPR memberikan bantuan pembangunan tempat dan alat, serta pemberdayaan masyarakat. Tujuannya, agar 70 persen sampah yang ada disekitar bisa terkelola dan termanfaatkan. Sisanya, atau 30 persen sampah residu baru dibuang ke TPA Cikolotok.