REPUBLIKA.CO.ID, Almarhum Muamar Qadafi, sikap anti-Baratnya kental. Dia menjadi sponsor gerakan antiimperialisme dan zionisme. Ia pun memiliki mimpi mempersatukan negara-negara Arab dalam Pan Arabisme dan mempersatukan negara-negara Afrika dalam Pamn Afrika.
Mimpinya tentang Arab bersatu dipengaruhi gagasan presiden pertama Mesir, Gamal Abdul Nasser. Qadafi berniat meneruskan Pan Arabisme yang dirintis presiden pertama Mesir itu. Maka, dua tahun setelah Nasser wafat pada 18 September 1970, Qadafi menggagas pendirian Federasi Republik-Republik Arab yang meliputi Libya, Mesir, dan Suriah. Tapi, ide itu gagal.
Dia mencoba lagi pada 1972 dengan menggandeng Tunisia, tapi usaha itu pun sirna karena tak mendapatkan dukungan. Qadafi juga dikenal sebagai seorang antagonis.
Berkat ide-idenya melawan Barat dan tabiatnya yang suka berkelahi dengan pihak-pihak yang berbeda pandangan dengannya, dia pun mendapatkan julukan Singa Afrika. Misalnya, saat baru berkuasa, pada 1969, Libya berperang dengan Chad. Perang Libya-Chad berakhir pada 1994 melalui keputusan Mahkamah Pengadilan Internasional. Libya juga sempat baku tembak dengan Mesir selama beberapa hari pada 1977.
Saat itu, Qadafi kesal dengan manuver presiden Mesir saat itu, Anwar Sadat, yang berdamai dengan Israel setelah keduanya terlibat perang pada Oktober 1973. Qadafi memang sangat anti-Israel.
Qadafi juga berang dengan Mesir karena melindungi dua perwira Libya pelaku rencana kudeta atas dirinya pada 1975. Konflik Libya-Mesir yang berlangsung empat hari akhirnya berakhir setelah ditengahi Aljazair.
Sang kolonel ini pun jengkel dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), pimpinan Yasser Arrafat. Pada 1995, Qadafi mengusir 30.000 warga Palestina dari Libya setelah setahun sebelumnya, PLO menggelar kesepakatan damai dengan Israel.
Dia dibenci Barat karena dianggap mensponsori kelompok teroris. Qadafi pun dicap menjadi rezim berbahaya karena dituding mengembangkan senjata penghancur massal untuk menandingi musuhnya di Barat.
Sang kolonel pun harus berhadapan dengan sang koboi. Presiden AS Ronald Reagan, yang mantan bintang film serial cerita koboi, menjuluki Qadafi sebagai anjing gila. Reagan bukan cuma mengancam, melainkan juga langsung memerintahkan tentara Amerika Serikat menyerang Kota Tripoli dan Kota Benghazi.
Peristiwa serangan bom itu terjadi pada 14 April 1986. Serangan itu dilakukan dengan alasan agen-agen Libya lebih dahulu meledakkan sebuah klab malam di Berlin, Jerman, pada 5 April 1986. Insiden itu membunuh tiga orang dan melukai 229 lainnya. Dari jumlah itu, lebih dari 50 orang di antaranya adalah tentara Amerika.
Dua tahun kemudian, terjadi tragedi peledakan atas pesawat Pan American yang terbang di langit Lockerbie, Skotlandia. Ratusan penumpang dan awak pesawat tewas. Agen Libya dituduh terlibat dalam aksi itu. Setelah sempat menyangkal, Qadafi akhirnya bersedia menerima tanggung jawab tragedi di Lockerbie. Dia pun membayar uang duka kepada keluarga korban.