Selasa 22 Sep 2020 04:13 WIB

Sungai Cibuntu Meluap, Pabrik Aqua di Cicurug Kebanjiran

Lokasi pabrik Aqua tersebut berada di depan dan tidak jauh dari aliran sungai.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pabrik air kemasan Aqua di Kabupaten Sukabumi
Foto: Istimewa
Pabrik air kemasan Aqua di Kabupaten Sukabumi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat juga merendam sebagian pabrik PT Aqua Golden Mississipi yang berada di Jalan Siliwangi Nomor 70, Desa Mekarsari.

"Terendamnya pabrik Aqua di Desa Mekarsari tersebut karena disebabkan tembok panel tidak bisa menahan derasnya terjangan arus banjir bandang yang akhirnya jebol, dampaknya air masuk dan merendam ke sebagian ruangan di perusahaan tersebut," kata Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi Okih Fajri di Sukabumi, Senin (21/9).

Menurut Okih, terendamnya pabrik tersebut merupakan rangkaian banjir bandang akibat meluapnya Sungai Cibuntu. Lokasi pabrik Aqua tersebut berada di depan dan tidak jauh dari aliran sungai.

Hingga kinim belum ada informasi jatuhnya korban dari karyawan pabrik tersebut. Namun, dampak bencana tersebut ruangan produksi pengolahan air terendam banjir, sehingga tidak bisa beroperasi.

Diperkirakan ketinggian air yang merendam pabrik itu mencapai 30 sentimeter (cm), karena lokasi kejadian berada di dalam areal pabrik sehingga ada aturan yang harus dipatuhi. Pasalnya tidak bisa sembarang orang masuk ke ruangan tersebut.

"Belum diketahui kondisi terkini pascabanjir bandang yang merendam sebagian pabrik Aqua tersebut, namun yang jelas kejadian ini merupakan rentetan bencana banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Cicurug," tambahnya.

Koordinator Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna mengatakan, bencana di Kecamatan Cicurug menimpa ratusan rumah yang hingga kini masih dalam pendataan.

"Ada dua korban saat bencana itu terjadi yang hingga kini masih dalam pencarian dan belum diketahui nasibnya," katanya sambil menjelaskan, kedua korban merupakan pembuat roti yang terseret arus banjir bandang.

Daeng menambahkan, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian dan karena kondisi sudah larut malam. "Ditambah minim penerangan, maka operasi SAR dilanjutkan pada Selasa (22/9)," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement