Selasa 22 Sep 2020 08:13 WIB

Nurani Institute Indonesia Bersama Kemendikbud Gelar Webinar

Peran orang tua sebagai guru membuat proses belajar mengajar di rumah berjalan baik.

Nurani Institute Indonesia bekerjasama dengan Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan webinar Nasional, Senin (21/9).
Foto: Istimewa
Nurani Institute Indonesia bekerjasama dengan Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan webinar Nasional, Senin (21/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua dituntut untuk bisa menjadi guru dan menunjang keberlangsungan proses belajar mengajar anak-anak dari rumah, Nurani Institute Indonesia bekerjasama dengan Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan webinar Nasional.

Di tengah pandemi Covid 19 yang melanda negara-negara termasuk Indonesia, membuat anak-anak harus bersekolah secara daring. Sehingga rumah sudah menjadi sekolah dan orang tua turut dituntut untuk bisa menjadi guru. Keberlangsungan proses belajar mengajar anak-anak dan berjalan dengan baik. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Muhammad Hasan Chabibie selaku Plt. Kepala Pusdatin Kemendikbud.

"hari ini semua orang tua di tuntut untuk bisa menjadi Guru dan pendamping buat anak-anaknya dan rumah menjadi sekolah, sehingga peran serta orang tua sangat menunjang keberlangungan proses belajar anak-anak di rumah," kata Hasan, dalam rilisnya, Senin (21/9).

Sementara itu, Direktur Nurani Institute Indonesia, Hj. Nurhidaya menjelaskan bahwa, Nurani Institute Indonesia telah banyak mengadakan webinar berskala nasional, dan diharapkan ke depannya akan terus melaksanakan webinar secara berkesinambungan agar masyarakat bisa tercerahkan.

"Ke depan kami akan melakukan kegiatan webinar secara berkesinambungan, agar masyarakat bisa tercerahkan dengan materi materi dari narasumber yang kompeten di bidangnya," kata Nurhidaya.

Webinar Nasional yang dilaksanakan selama dua hari ini mulai dari Sabtu (19/9) hingga Ahad (20/9) mengangkat tema Pendidikan dan Pendampingan Anak di masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menghadirkan pemateri dari Kemendikbud seperti Muhammad Hasan Chabibie yang merupakan Plt. Kepala Pusdatin Kemendikbud, dari Kementerian pemuda dan olahraga Seperti Amar Ahmad selaku Sekertaris Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora, Rohika Kurniadi Sari Asdep Pemenuhan Hak Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, juga diisi para pakar psikologi Dr. Selviana dan Dr.Sondang Silaen wakil dekan III Fakultas Psikologi YAI Jakarta.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement