REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meyakinkan layanan onboarding yang mereka tawarkan memudahkan akses masyarakat terhadap layanan perbankan. Terlebih di tengah pandemi Covid-19, Bank Mandiri terus meningkatkan layanan ini.
AVP Digital Online Onboarding Bank Mandiri Wildan Pratama mengatakan masih banyak masyarakat yang tinggal di daerah jauh dari layanan perbankan. Layanan onboarding adalah solusi untuk menjawab kebutuhan masyarakat termasuk jika hendak pembukaan rekening tabungan Bank Mandiri.
"Buktinya kemarin ada cerita dari Pulau Weh, ada nasabah mencoba buka rekening online dan ini bisa dilakukan," kata Wildan melalui keterangan tertulis dari Bank Mandiri, Selasa (22/9).
Ke depannya, diharapkan layanan buka rekening daring bisa menjadi pilihan utama masyarakat saat hendak membuka tabungan Bank Mandiri. Bank Mandiri akan terus tawarkan berbagai variasi dan inovasi lain untuk masyarakat. "Stabilitas dan keamanan sistem juga kami pastikan agar nasabah tak perlu khawatir akan data-datanya," ujar Wildan.
Tercatat hingga semester satu 2020, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dikelola Bank Mandiri sebesar Rp 976,56 triliun. Dana tersebut tersebar 23 juta rekening milik nasabah perseroan.
Adapun jumlah DPK tumbuh 15,8 persen sejak periode yang sama tahun lalu. Apabila dirinci, nilai DPK di atas terdiri dari giro sebesar Rp 246,54 triliun, tabungan Rp 357,88 triliun, dan simpanan berjangka (deposito) Rp 372,14 triliun.
Bank Mandiri mencatat pembukaan rekening baru melalui layanan onboarding sebanyak 200.000 rekening atau lebih dari 20 persen dari total pembukaan rekening baru tabungan reguler sepanjang 2020.
VP Of Research And Development System Solution Department Bank Mandiri Oki Daniar mengatakan, pembukaan rekening onboarding ini sebenarnya sudah bisa diakses masyarakat sejak awal tahun. Namun sejak pandemi Covid-19 melanda akses layanan ini terus meningkat.
"Saat ini, rata-rata sekitar 3.000 rekening baru per hari yang dibuka Bank Mandiri melalui layanan daring," ucap Oki.