REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara (Korut) mengecam partisipasi Korea Selatan (Korsel) dalam latihan maritim multinasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS). Korut menyebut manuver itu sebagai "provokasi militer yang berbahaya".
"Latihan maritim bersama yang dilakukan Angkatan Laut Korea Selatan kali ini adalah praktik invasi di bawah strategi Indo-Pasifik Amerika Serikat," kata DPRK Today, salah satu situs propaganda Korea Utara dilansir Yonhap, Selasa (22/9).
Dalam situs web tersebut Korut mengatakan strategi AS menggelar latihan militer itu yakni untuk "memeriksa, memblokir, dan menahan" Korut dan negara-negara terdekat lainnya untuk memegang kendali atas Semenanjung Korea. Situs itu juga menyatakan bahwa latihan militer yang digelar oleh AS dapat meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea dan kawasan.
"Latihan terbaru, khususnya, merupakan provokasi militer berbahaya yang ditujukan kepada kami dan negara terdekat untuk meningkatkan ketegangan yang sudah ketat di Semenanjung Korea dan kawasan, serta meningkatkan risiko bentrokan militer dan perang," ujar DPRK Today.
Angkatan Laut mengambil bagian dalam latihan Rim of the Pacific (RIMPAC) dua tahunan di Hawaii pada Agustus. Kemudian diikuti oleh latihan maritim bersama selama tiga hari di Pacific Vanguard, tepatnya di perairan dekat Guam awal bulan ini.